UEA Sepakat Bantu Pasarkan Amunisi Buatan Pindad

Di Uni Emirat Arab ada 300 ribu lebih orang Indonesia yang tinggal dan bekerja di Abu Dhabi.‎

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Sep 2015, 09:25 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 09:25 WIB
Ilustrasi Pindad
Ilustrasi Pindad

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Presiden Joko Widodo dan delegasi pemerintah Indonesia mendapatkan sambutan yang cukup baik dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). ‎Kehangatan itu ditunjukkan dalam pertemuan bilateral yang dilaksanakan secara bersahabat.

"Dalam pertemuan itu, dibahas mengenai beberapa hal. Tentang isu ekonomi dan non-ekonomi, seperti kerjasama pertahanan," jelas Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi kepada Tim Komunikasi Presiden dalam Retno melalui keterangan tertulis yang disampaikan Senin (13/9/2015) waktu UEA. ‎

Menlu Retno menguraikan, bahwa pada forum bisnis telah ditandatangani Memorandum of Understanding antara PT. Pindad (Persero) dan Continental Aviation Services untuk kerjasama lisensi senapan SS2 dan pemasaran amunisi Pindad di wilayah Timur Tengah. Selain itu, di bidang ekonomi, ia menggarisbawahi bahwa UEA merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia di Timur Tengah.

"Dengan nilai perdagangan mencapai USD 4,25 miliar di tahun 2014 di mana Indonesia menikmati surplus USD 748 juta," ujar Menlu Retno.

‎Di bidang investasi, UEA memiliki potensi sovereign wealth funds yang cukup besar. UEA merupakan salah satu investor besar dari Timur Tengah ke Indonesia yang selain melakukan investasi portofolio. Selain itu juga melakukan investasi langsung dengan nilai PMA sebesar USD 25,365 juta di tahun 2014.

Sebagai salah satu hasil konkret dari kunjungan ini, Menlu RI dan UEA menanda tangani MoU Penanggulangan Perdagangan Orang dan Perlindungan Korban Perdagangan Orang RI-UEA. Berisi kesepakatan kerjasama dalam penegakan hukum untuk mencegah perdagangan orang melalui deteksi dini, investigasi dan penuntutan.

Selain itu, MoU juga menyepakati kerjasama dalam melakukan perlindungan, rehabilitasi dan bantuan termasuk repatriasi kepada korban perdagangan orang. Pemerintah berusaha menjadikan UEA sebagai penghubung untuk masuknya produk-produk dari Indonesia ke Timur Tengah, mengingat bandara dan pelabuhannya dikelola dengan modern.

Dalam kunjungannya ke UEA, Presiden Jokowi sempat blusukan ke salah satu supermarket di sela-sela kunjungan kerjanya di Kota Abu Dhabi. Jokowi ‎mendatangi Lulu, supermarket di kawasan pusat Kota Abu Dhabi pada Minggu 13 September 2015 pukul 21.00 waktu setempat.

Kedatangan Jokowi ke supermarket tersebut meninjau gerai yang menjual produk-produk Indonesia. Kunjungan Presiden RI ke supermarket tersebut merupakan kesempatan masyarakat Indonesia yang berada di Abu Dhabi untuk bertemu dengan presidennya.

Kunjungan kenegaraan terakhir yang dilakukan Presiden Republik Indonesia ke Abu Dhabi Persatuan Emirat Arab (PEA) terjadi 11 tahun lalu, atau tepatnya pada tahun 2004. ‎Setidaknya di Uni Emirat Arab ada 300 ribu lebih orang Indonesia yang tinggal dan bekerja di Abu Dhabi.‎ (Tnt/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya