Kekeringan Meluas, Status Darurat Kekeringan Banten Diperpanjang

Kekeringan tahun ini dinilai paling parah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 17 Sep 2015, 13:36 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2015, 13:36 WIB
20150729-Sawah-Kekeringan
Sawah Kekeringan (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Serang - Kekeringan yang memicu puso dan kesulitan air bersih makin meluas di Banten. Pemprov Banten memperpanjang status darurat di Bumi Seribu Kyai Sejuta Santri ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mencatat dari 155 kecamatan, 72 kecamatan menghadapi musibah kekeringan dari sebelumnya 61 kecamatan. Dari 163 desa/keluarahan di delapan kabupaten kota Banten, 148 desa kekeringan.

Musim kemarau dan hujan yang tak kunjung turun membuat debit air sungai besar di Banten surut seperti Sungai Cisadane dan Ciujung. "Kekeringan tahun ini paling parah. Sungai besar saja sudah surut, apalagi sungai kecil," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Komari, Kamis (17/09/2015).

Untuk mengatasi kekurangan air bersih distribusi ribuan liter air terus dilakukan kepada masyarakat yang membutuhkan. "Kita optimalkan mobil tangki, setiap hari ke 72 kecamatan tersebut," kata dia.

Komari mengatakan status darurat kekeringan akan diperpanjang dari yang sebelumnya berakhir 15 September 2015 jadi akhir September 2015. Musim penghujan diperkirakan baru terjadi pada bulan Desember mendatang. (Hmb/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya