Bantuan Luar Negeri Fokus Tangani Kabut Asap di Sumsel

Sejauh ini Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan untuk menghentikan kabut asap.

oleh Nadya Isnaeni diperbarui 08 Okt 2015, 20:40 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 20:40 WIB
20150927-Kabut Asap-Palangkaraya
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah menerima bantuan dari negara asing untuk menanggulangi kebakaran hutan dan kabut asap yang mendera Sumatera dan Kalimantan. Bantuan dari Singapura, Rusia, Malaysia, dan Jepang itu diharapkan dapat mempercepat pemadaman api dan kabut asap.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berharap, bantuan yang diberikan berupa pesawat untuk pengeboman air atau water bombing yang memiliki kapasitas pengangkutan air lebih dari 10 ton.

"Bantuan internasional tersebut nantinya akan bergabung dengan personel dari Indonesia, baik untuk operasi darat dan udara," kata Kapusdatin Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Kamis (8/10/2015).        

"Komando tetap di tangan Pemerintah Indonesia," imbuh dia.

Namun bantuan-bantuan dari luar negeri tersebut akan dipusatkan di Sumatera Selatan saja. Khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.
 
"Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan," tulis Sutopo.

Sejauh ini Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan. Sebanyak 22.146 personel dikerahkan untuk memadamkan api di 6 provinsi.

Sebanyak 5 helikopter telah dikerahkan untuk memadamkan api di Sumsel. Lalu 2 pesawat Air Tractor water bombing dan 1 pesawat Casa untuk membuat hujan buatan.

Sutopo mengatakan, sebelumnya Indonesia juga pernah menerima bantuan internasional untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Pada September 1997, 1.300 pasukan Bomba dari Malaysia, 3 Hercules C-130 datang membantu.

Lalu 1 Hercules C-130 dari Singapura, 2 pesawat Air Tractor pembom air dari Australia, 2 Hercules dari AS, 2 helikopter dari Jepang untuk memantau hotspot, dan peralatan pemadam kebakaran Jepang dan Prancis. (Ndy/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya