Imam Besar Masjid Istiqlal: Tinggalkan Maksiat Supaya Hujan Turun

Ali menyampaikan, bencana asap yang sampai saat ini belum bisa dipadamkan karena manusia hanya mengandalkan kekuatan mereka.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 30 Okt 2015, 13:51 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2015, 13:51 WIB
201551030-Salat istisqa
DPR menggelar salat istisqa atau minta hujan di lapangan bola Kompleks Parlemen Jakarta. (Liputan6.com/Silvanus Alvin)

Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Ali Musthafa Yaqub memimpin salat Istisqa atau salat minta hujan yang dilaksanakan di lapangan bola Kompleks Parlemen, Jakarta. Dalam khotbahnya, Ali Mustafa mengatakan, kekeringan adalah bentuk peringatan dari Allah SWT. Oleh karena itu, masyarakat perlu meninggalkan perilaku maksiat.

"Kita harus bertobat tinggalkan maksiat. Kalau tidak, ya tidak akan bisa hujan turun," kata Ali, Jumat (30/10/2015).

Ali juga menyampaikan bencana asap yang sampai saat ini belum bisa dipadamkan karena manusia hanya mengandalkan kekuatan mereka, bukan berserah diri kepada Allah SWT. Kemampuan untuk membuat hujan buatan terlalu dibanggakan, padahal hal itu tidak mampu memadamkan asap.

"Yang buat hujan itu Allah. Masa kapal terbang buat hujan, itu kayak burung kencing saja. Para ahli bilang tidak bisa padamkan api tanpa hujan yang turun dari langit," tegas Ali.

‎Salat Istisqo ini dilaksanakan usai salat Jumat dan diikuti Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Hadir pula Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, dan sejumlah pegawai DPR lainnya.

Sejumlah daerah di Indonesia dilanda bencana kabut asap hampir 4 bulan lamanya. Asap dipicu oleh kebakaran hutan dan lahan. Akibat bencana ini, masyarakat tidak hanya terganggu kehidupannya, tapi juga banyak yang menderita ISPA. (Sun/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya