Kalimalang 'Menghitam', Pasokan Air di Jakarta Berkurang

General Manager PT Aetra Poppi Indrawati mengataku akan berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi untuk menanyakan perihal ini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Nov 2015, 17:15 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 17:15 WIB
20150817-Serunya Lomba Pukul Bantal di Bantaran Kalimalang -Jakarta
Peserta pukul bantal berusaha menjatuhkan lawannya di Bantaran Kalimalang, Cipinang Melayu, Jakarta, Senin (17/8/2015). Berbagai lomba diadakan dalam rangka memeriahkan perayaan HUT RI ke-70. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aliran air Kalimalang, Jakarta Timur tiba-tiba menghitam. Aliran air yang diduga mulai tercemar ini membuat ikan dan udang mati mengambang. Warga pun takut mengonsumsi ikan yang ditangkap di kali yang membelah Ibukota itu.

"Udang, ikan pada mabok, airnya item begini," ujar warga, Soni (31) di lokasi, Selasa (3/11/2015).

Soni yang biasa mengisi waktu luangnya dengan menjaring ikan dan udang di Kalimalang heran melihat kondisi aneh ini. Dia pun enggan memgonsumsi ikan hasil tangkapannya.

Sementara warga lain, Rudi (30), mengatakan warna hitam air di Kalimalang tergolong tidak normal. Sebab, bau menyengat seperti selokan yang tak pernah dibersihkan.

"Kemarin masih normal, baru tadi lah sekitar pukul 10.00 WIB, di sini baru sampai hitamnya. Kalau cokelat baunya amis, ini item malah bau got," jelas dia.

Sementara, General Manager PT Aetra Poppi Indrawati mengatakan, berubahnya kualitas air Kalimalang tentu mengurangi produksi air bersih.

Dalam keadaan normal, kata Poppi, pihaknya bisa mendapat 9.600 liter air per detik. Namun, perusahaan yang menggunakan air Kalimalang untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga Ibukota ini, hanya bisa memanfaatkan 7.000 liter air per detik.

"Debit air kalu normal kita dapat 9.600 liter per detik. Tapi saat kondisi emergency kaya gini, kita dapatnya 7.000 liter per detik," ujar Popi saat dikonfirmasi.

Poppi belum bisa menjamin air Kalimalang menghitam seperti sekarang ini akan berakhir. Dia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Bekasi untuk menanyakan perihal ini.

"Kelihatannya karena musim hujan jadi air Kali Bekasi campur air Kanal Tarum Barat, jadi hitam," pungkas Poppi. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya