'Manjakan' Driver, Go-Jek Beri Cicilan Kulkas dan Televisi

Namun tidak jarang driver yang memiliki utang ke manajemen Go-Jek.

oleh Rochmanuddin diperbarui 16 Nov 2015, 15:12 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 15:12 WIB
Gelar Rekrutmen Massal, GoJek Bantah Buntuti GrabBike
Chief Executive Officer (CEO) GoJek, Nadiem Makarim (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Meski hubungan kerja hanya sebatas kemitraan, namun driver atau pengemudi Go-Jek bisa mendapat kemudahan untuk membeli perlengkapan rumah tangga, seperti kulkas dan televisi.

Vice Presiden Operasional PT Go-Jek Indonesia Tadeus Nugraha mengatakan, kemudahan itu berupa cicilan. Namun fasilitas ini hanya diperuntukan bagi driver yang memiliki rating tinggi.

"Memang kita ada cicilan kulkas dan televisi, tapi buat driver yang memiliki rating tinggi, bintang 4 dan 5. Seperti hotel ada bintang 3, 4, 5," ujar Tedeus saat ditemui di kantor PT Go-Jek Indonesia di Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2015).

Tadeus menjelaskan, cicilan perlengkapan elektronik itu dicicil per hari kepada setiap driver dengan nilai angsuran berbeda, tergantung harga kulkas dan televisi yang diinginkan.

"Jadi kita ada kerja sama, mereka bisa bayar cicilan," ujar dia.

Kredit Macet

Tak hanya perlengkapan rumah tangga, para driver juga bisa membayar cicilan sepeda motor. Namun tidak jarang, cicilan para driver harus berakhir pada kredit macet.
 
Menurut Tadeus, banyak driver tidak sanggup membayar cicilan motor karena tidak sesuai penghasilan mereka. Alhasil, utang mereka menumpuk bahkan lari dari tanggung jawab.

"Ada yang sampai utang Rp 8 juta, terpaksa kita tahan sepeda motornya. Tapi kalau nggak ada yang bisa ditahan, ya sudah, rugi kita. Banyak yang bermasalah utang," beber dia.

Tak hanya cicilan sepeda motor dan perlengkapan rumah tangga. Para driver Go-Jek juga bisa membayar helm dan jaket dengan cara angsuran per hari selama 2 bulan.

"Jadi kalau jaket dipotong Rp 5 ribu per hari, selama 38 hari. Atau 2 bulan pertama mereka kerja. Helm juga sama Rp 5 ribu," pungkas Tadeus. (Rmn/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya