Liputan6.com, Bengkulu - Puluhan mahasiswa bersama aktivis yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Menggugat Wali Kota Bengkulu, terlibat kericuhan saat mendatangi Sekretariat DPRD Kota Bengkulu.
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan keberadaan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang telah 'menghilang' selama 3 bulan, terhitung sejak akhir Oktober 2015. Helmi sendiri saat ini sedang menjalankan cuti di luar tanggungan negara, yakni ke India, Pakistan, dan Bangladesh.
Kericuhan bermula, saat para demonstran memaksa masuk ke ruang Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi. Tetapi langkah mereka dihadang staf DPRD.
Baca Juga
Aksi saling dorong dan saling tunjuk pun berujung kegaduhan. Bahkan seorang staf DPRD nekat mencakar korlap aksi Sony Taurus hingga lengan sebelah kanannya mengeluarkan darah.
Melihat rekannya terluka, massa semakin beringas. Para petugas keamanan internal DPRD Kota Bengkulu langsung membuat pagar betis dan menghalau para demonstran keluar gedung. Â
"Kita datang ke sini dengan cara baik-baik. Malah disambut dengan tidak baik. Ini rumah rakyat, kami minta pria itu meminta maaf," ucap Soni di Bengkulu, Senin (28/12/2015).
Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu Suimi Fales lalu mengajak para demonstran masuk ke ruang pertemuan dan meminta maaf atas insiden yang sempat terjadi.
"Mari kita bicara dari hati ke hati, tidak usah saling ngotot dan ada kerusuhan, kami meminta maaf terhadap insiden tadi, itu akibat mis-komunikasi antara sekretariat. Saya atas nama anggota dewan mewakili lembaga sekretariat DPRD, kami minta maaf atas kejadian ini," tutur Suimi Fales.