Liputan6.com, Cilacap - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pos Pengamatan Cilacap mengimbau warga di Jawa Tengah bagian selatan mewaspadai potensi bencana di puncak musim hujan. Diperkirakan puncak musim hujan terjadi terjadi pada Januari hingga Februari 2016.
"Imbauan ini termasuk untuk daerah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga hingga Kebumen," kata Kepala Kelompok Analis BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, Rabu (30/12/2015).
Dia mengatakan, pada puncak musim, curah hujan lebih dari 500 milimeter atau di atas normal berkategori lebat. Hujan lebat bisa terjadi berturut-turut selama beberapa hari sehingga memunculkan potensi banjir bandang, longsor, dan banjir rendaman.
"Hujan ini mencapai puncaknya pada bulan Januari malahan. Terkait dengan cuaca itu sering terjadinya hujan lebat yang terjadi secara tiba-tiba dan disertai petir. Terutama daerah-daerah yang rawan longsor ini sangat berbahaya, harus waspada," kata dia.
Baca Juga
BMKG juga meminta agar warga mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan deras yang disertai angin kencang. Untuk itu, ia mengimbau agar dahan pepohonan yang terlalu rimbun dipangkas, terutama yang berada di sekitar pemukiman penduduk dan jalan umum.
"Kedua adalah terjadinya puting beliung disertai hujan lebat," ujar Teguh.
Sebagian wilayah Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga hingga Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah pegunungan yang rawan longsor. Sebagian wilayah lainnya, merupakan dataran rendah yang rawan rendaman.
Hingga akhir Desember ini, banjir dan longsor terjadi di sejumlah titik. Di Cilacap banjir, longsor dan hantaman angin kencang merusak puluhan rumah warga. Dilaporkan 1 orang tewas tertimpa pohon. Di Banjarnegara, 2 orang tewas karena banjir bandang dan tertimbun longsor.
Retakan tanah yang bisa menimbulkan longsor juga muncul di sejumlah kabupaten, termasuk di Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara.