400 Eks Anggota Gafatar Siap Dipulangkan ke Jawa

Hingga kini mantan anggota Gafatar masih menunggu kapal bantuan dari TNI AL untuk kembali ke kampung halaman.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 21 Jan 2016, 13:38 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2016, 13:38 WIB
20160120-400-Eks Anggota Gafatar-Siap-Dipulangkan ke Jawa-Pontianak
(Liputan6.com/Raden AMP)

Liputan6.com, Pontianak - Pascapembakaran permukiman, ribuan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih berada di Pembekalan Angkutan Daerah Militer (Bekangdam) XII/Tanjungpura, Kalimantan Barat.

"Kalau ke depan kita akan selalu berkoordinasi dengan Polri, terutama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, yang mana segala sesuatu di daerah ini akan kita selalu bawa ke gubernur," ujar Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Agung Risdhianto, Pontianak, Kamis (21/1/2016).

"Langkah-langkah di lapangan tentunya adalah sesuai dengan keputusan apa yang diputuskan di forum itu," sambung dia.

Agung menjelaskan, langkah utama yang dilakukan aparat saat ini adalah menyelamat jiwa mantan anggota Gafatar. "Nah, tentu apa yang kita lakukan sekarang ini dari forum komunikasi pimpinan daerah ini."

"Adalah mengevakuasi para warga eks Gafatar ini ke tempat yang memungkinkan untuk memberi perlindungan kepada mereka. Saat ini kami ada di sini dan ada sekitar 400 jiwa kita evakuasi ke kompleks Kompi A Batalion 643. Itu berasal dari Kabupaten Kubu Raya," sambung dia.

Bersedia Dipulangkan

Agung mengatakan, pihaknya masih menunggu kapal milik TNI AL tiba di Kalimantan Barat untuk mengevakuasi atau mengembalikan mantan anggota Gafatar ke Jawa.

"Saat ini kita sedang menunggu kapal dari Angkatan Laut, yang rencananya akan tiba Kamis dan Sabtu," kata dia.

Menurut Agung, perwakilan eks Gafatar menyatakan siap dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. "Memang sebetulnya yang saat ini mereka masih di Polda dan mereka juga menyatakan ya sudah, kalau kami harus kembali ya kami harus kembli."

"Makanya kita evakuasi mereka ke sini. Kalau mau menuruti keinginan mereka individu ya susah. Apalagi yang sendiri-sendiri ya kita kembalikan saja," sambung dia.

Namun, Agung menegaskan, pihaknya belum mendapat kepastian kapan kapal milik TNI AL akan tiba. "Begitu datang langsung diboardingkan dan langsung kita angkut ke Jawa," pungkas Agung.

Terserang ISPA

​Hujan yang mengguyur Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, sejak pagi hingga siang ini, tidak menyurutkan ribuan eks anggota Gafatar memeriksakan kesehatannya.  

Mereka membawa anak-anak, ada juga nenek-nenek. Dengan sigap petugas dari Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, memeriksa sejumlah anggota eks Gafatar tersebut.

Indri, petugas tim medis tampak sibuk melayani mantan anggota Gafatar itu. "Ibu-ibu banyak mengalami sakit. Anak-anak kecil," ucap dia.

Sementara, Kepala Bidang Dokkes Kepolisian Daerah Kalimantan Barat AKBP dr Tri Yuwono Putra juga berada di sana. Ia tampak mengarahkan para pasien yang datang.

"Karena cuaca sekarang hujan panas, mereka terserang ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)," kata Yuwono di posko pengungsian eks anggota Gafatar, Pembekalan Angkutan Daerah Militer (Bekangdam) XII/Tanjungpura, Pontianak, Kamis.

(Liputan6.com/Raden AMP)

Menurut dia, para pengungsi eks Gafatar kekurangan vitamin dan kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan mereka sakit. Yang paling banyak berobat adalah kalangan dewasa.

"Kurang vitamin. Kondisi sedang-sedang saja. Penyakit kulit belum ada. Yang dewasa banyak. Yang berobat dewasa. Anak-anak kena diare, tapi pengobatan biasa. Belum ada dirujuk," kata Yuwono.

"Sudah siapkan kita ambulance di sini. Karena kondisi kayak begini, kemungkinan ada penyakit lainnya, mentalnya kurang," sambung dia.

Menurut Yuwono, sejak pagi hinnga siang ini eks anggota Gafatar umumnya mengalami sakit ISPA. "Sampai saat ini ada sekitar 30 warga eks Gafatar yang terserang ISPA. Mungkin akibat cuaca di sini yang lagi hujan saat ini."

"Kami tetap melakukan pengecekan kesehatan sampai mereka pulang. Har ini belum ada pemberangkatan kepulangan," tandas Yuwono.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya