Liputan6.com, Jakarta - Jakarta mulai memasuki puncak musim hujan. Genangan mulai terlihat di beberapa lokasi di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan saat ini pihaknya terus memantau dan memetakan wilayah rawan genangan dan banjir.
Wilayah-wilayah ini nantinya akan menjadi fokus penanganan bagi Pemelihara Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan dinas terkait.
"Ada 57 yang kita petakan. Nah, ini kan semua saluran penghubung semua tertutup. Ini yang kita mau gali terus. Malah banyak juga jalan yang menutupi saluran air," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Saluran air yang tertutup jalan inilah, kata Ahok, yang membuat jalan-jalan di Jakarta tergenang seperti yang terjadi di Matraman, Jakarta Timur, dan Cengkareng, Jakarta Barat.
Baca Juga
Jalur tali air inilah, ujar mantan Bupati Belitung Timur ini, yang menjadi kunci agar air hujan yang turun bisa terus mengalir tanpa harus terhambat. Masalah lainnya, tidak semua tali air di Jakarta memiliki lebar dan kedalaman yang sama.
"Nah itu kita lagi mau sisir lagi. Tali air juga banyak yang sempit tapi begitu dia surut pasti turun air sekarang," kata Ahok.
Ahok pun tidak memungkiri masih ada genangan di berbagai wilayah di Jakarta. Meski begitu, Ahok menjamin dalam waktu singkat air segera surut.
"Kamu lihat di Jakarta genangan masih ada enggak? Ada karena tempat yang rendah jadi kaya mangkok. Tapi kami jamin cepat. Daerah itu semua cepat karena kan hampir semua saluran sudah terhubung. Begitu hujannya berhenti enggak sampai 6 jam, 7 jam pasti kering. Itu yang kita lakukan saat ini ya," Ahok memungkasi.