Apresiasi Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada Penyelenggaraan Malam Puncak AMI Awards, Dukung Musik Indonesia

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebutkan, malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 merupakan momen untuk merayakan pencapaian, mengenang perjalanan, sekaligus merangkul potensi masa depan musik Indonesia.

oleh Tim News diperbarui 05 Des 2024, 21:12 WIB
Diterbitkan 04 Des 2024, 20:30 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud RI) mengapresiasi gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024) di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Penyelenggaaan AMI Awards 2024 ini mengusung tema Musik Generasi Baru yang memberi makna sebagai pesta perayaan keberagaman musik dan genre dari para musisi generasi baru di Indonesia saat ini.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebutkan, malam anugerah ini merupakan momen untuk merayakan pencapaian, mengenang perjalanan, sekaligus merangkul potensi masa depan musik Indonesia.

"Izinkan saya menyampaikan penghormatan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para musisi, pencipta lagu, produser, insan musik, dan pegiat seni budaya tanah air atas dedikasi, kreativitas, dan kerja keras anda dalam menciptakan karya-karya terbaik bagi bangsa," ujar Fadli Zon saat penyelenggaraan acara, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).

Menurut dia, selama 27 tahun perjalanannya, AMI telah menjadi tonggak penting dalam industri musik nasional, menjadi saksi berbagai perubahan dan kemajuan.

Salah satunya, kata Fadli Zon, adalah transformasi dari rilisan fisik ke platform digital, yang telah memperluas akses dan membuka jalan bagi lahirnya bakat-bakat muda dari berbagai penjuru Nusantara.

"Hari ini, 90,6% persen dari total pendapatan musik di Indonesia berasal dari sektor streaming digital yang menjadi bukti kekuatan dan adaptasi industri kita." ucap dia.

"Pencapaian yang kita rayakan malam ini tidak terlepas dari upaya bersama, baik para pelaku industri, masyarakat, maupun pemerintah dalam membangun ekosistem budaya yang kuat dan berkelanjutan," sambung Fadli Zon.

 

Kementerian Kebudayaan Terus Dukung Musik Indonesia

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024).
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri gelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia atau AMI Awards ke-27 yang berlangsung pada Rabu (4/12/2024). (Ist)

Fadli Zon menegaskan, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekosistem musik Indonesia sebagai bagian dari amanat pemajuan kebudayaan.

Hal itu, kata dia, sebagaimana diamanatkan Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945, dan juga UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang menjadi fondasi dalam melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kebudayaan, termasuk membina talenta-talenta terbaik bangsa di bidang musik.

"Lebih dari pada itu, musik memiliki peran strategis dalam diplomasi budaya. Musik dapat menjadi duta budaya yang menyampaikan cerita tentang keberagaman, persatuan, dan kebesaran Indonesia pada dunia," terang Fadli.

Menurut dia, melalui promosi budaya, Kementerian Kebudayaan akan memastikan bahwa seni dan musik Indonesia tidak hanya berkembang di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing dan bersinar di panggung dunia.

"Dengan bangga saya turut sampaikan bahwa pada tanggal 3 dan 4 Desember 2024, tiga elemen budaya Indonesia resmi diinskripsikan dalam daftar Warisan Budaya Intangible UNESCO: Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang," ucap Fadli.

Khususnya, lanjut dia, dalam konteks musik, inskripsi Kolintang menjadi tonggak penting yang semakin mengukuhkan posisi musik tradisional Indonesia di mata dunia.

 

Indonesia Miliki 3 Alat Musik Tradisional Terdaftar di UNESCO

Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Istimewa)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Istimewa)

Menurut Fadli, dengan adanya Kolintang, kini Indonesia memiliki tiga alat musik tradisional yang terdaftar di UNESCO, yakni angklung yang diinskripsikan pada 2010.

"Lalu Gamelan di tahun 2021, serta Kolintang. Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga tanggungjawab bagi kita semua untuk terus melestarikan dan memajukan budaya Indonesia," pungkas Fadli Zon.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan AMI Candra Darusman menambahkan, terkait pekembangan genre musik dari para musisi baru, sejak AMI Awards ke-20 sampai pelaksanaan saat ini telah bertambah jumlah kategori, seperti jazz alternatif, soul R&B Alternatif, dangdut elektro, koplo, orkestra, teater musikal, film scoring, blues, rearansemen, maupun video musik.

"Malam puncak AMI Awards tahun 2024 juga membuktikan masih terus munculnya transformasi di blantika musik nasional, antara lain perubahan dari rilisan fisik menjadi rilisan digital yang telah ada sejak AMI Awards ke-20," ucap Candra.

Dia menjelaskan, pemberian AMI Awards ke-27 terbagi menjadi dua sesi antara lain pukul 12.00-17.00 WIB untuk pengumuman 50 kategori. Kemudian pukul 18.00-22.00 WIB pengumuman 12 kategori serta Lifetime Achievement Awards.

"AMI Awards selalu mempertahankan independensinya hingga saat ini sehingga peraih penghargaan akan merasa amat bangga. Pemilihan para peraih penghargaan bukan sebab popularitas saja namun juga kualitas karya musiknya," tegas Candra.

Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Infografis Tahap Pengajuan Kebaya Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya