Ahok: Desa Terbersih Sedunia di Bali Pernah Belajar ke Jakarta

Ahok mengakui, masalah sampah memang belum sepenuhnya selesai di Ibu Kota.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Mar 2016, 20:22 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2016, 20:22 WIB
20160114-gubernur-jakarta-ahok silat
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Tak disangka, desa terbersih di dunia ternyata berada di Tanah Air. Desa itu bernama Penglipuran, Banjar Penglipuran, terletak di Bangli, Bali.

Satu hal yang membuat Desa Penglipuran menjadi yang terbersih di dunia, karena tidak ada sampah berserakan.

Rahasia desa ini selalu bersih, karena cara pengelolaan sampah yang baik. Ditambah budaya bersih yang sejak kecil sudah ditanamkan dari para sesepuh di desa itu.

Cara ini tampaknya patut ditiru seluruh daerah, termasuk Jakarta. Namun, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama justru mengaku, desa itu pernah belajar mengelola sampah ke Ibu Kota.

"Mereka yang pernah belajar ke mari," kata gubernur yang akrab disapa Ahok itu, di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Ahok mengakui, masalah sampah memang belum sepenuhnya selesai di Ibu Kota. Saat ini, Pemprov DKI baru bisa memastikan tak ada sampah di semua sungai. Sementara pengelolaan sampah, Jakarta masih bergantung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.


Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Nengan Moneng mengatakan, sejak dulu orangtua mereka mengajarkan kebersihan secara turun-temurun.

"Ini sudah sejak dari zaman dulu. Leluhur kami secara turun-temurun mewarisi tradisi kebersihan ini. Hingga saya diturunkan dari orangtua, begitu saya juga memberi wejangan kepada anak dan cucu saya," ungkap Moneng.

Ketua PKK Desa Penglipuran Ni Wayan Nomi menjelaskan, setiap bulan ibu-ibu di desanya berkumpul memilah sampah. Sampah organik dan non-organik dipilah dan dipisahkan.

Sampah organik akan diolah menjadi pupuk, sementara sampah non-organik dijual dan ditabung ke bank sampah di desanya. "1 Kilogramnya Rp 200. Meski kecil, hitung-hitung menabung," tutur Wayan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya