Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memang dikenal sebagai sosok pemimpin baru dalam peta perpolitikan dan pemerintahan di Indonesia. Meski baru, nama Erick Thohir terus menguat di dalam peta perpolitikan Indonesia.
Hal ini terlihat dari berbagai survei yang menempatkan Erick Thohir dalam jajaran teratas bursa calon wakili presiden (cawapres) 2024. Salah satu menteri andalan Presiden Jokowi ini bersaing dengan tokoh beken lainnya seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga
Erick Thohir Apresiasi Kerja Keras Shin Tae-yong di Media Korea Selatan: Menghormati Semua Pencapaiannya
Timnas Indonesia Wajib Bersatu dan Berjuang di 4 Pertandingan Tersisa Kualifikasi Piala Dunia 2026
Erick Thohir Pamer Pencapaian Timnas Indonesia di 2024, Didorong Kontribusi Signifikan Shin Tae-yong
Analis Perfekto untuk Indonesia, Fakhrul Radhi menuturkan bahwa masyarakat menginginkan figur pemimpin baru yang bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik dan berdaya saing. Menurutnya, masyarakat sudah mulai jenuh dengan figur-figur lama yang dianggap monoton.
Advertisement
“Publik sudah jenuh dengan pemimpin yang hanya berwacana tanpa eksekusi, sehingga Pilpres 2024 publik akan melihat sosok yang telah teruji dan terbukti mampu berinovasi dan eksekusi seperti Erick Thohir,” kata Fakhrul dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).
Berbicara berdasarkan data, Fakhrul mengatakan potensi yang dimiliki Erick Thohir tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai cawapres. Erick Thohir dianggap mampu mendongkrak elektabilitas dari calon presiden (capres) yang didampinginya nanti.
“Sebagai sosok baru dalam dunia politik dan pemerintahan, Erick Thohir menjadi harapan baru dengan berbagai gebrakan dan inovasi, figur seperti inilah yang kemudian disukai oleh pemilih saat ini,” tutur dia.
Berkaca dari hasil survei terbaru dari Indonesia Political Opinion (IPO), capres Ganjar Pranowo mampu keluar sebagai pemenang ketika berpasangan dengan Erick Thohir. Dalam simulasi tiga paslon, duet Ganjar-Erick berhasil mengalahkan para pesaingnya yakni Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dan Arilangga Hartarto-Ridwan Kamil.
Duet kepala daerah dan menteri tersebut berhasil memuncaki hasil simulasi dengan elektabilitas sebesar 36,8 persen. Sedangkan Prabowo-Muhaimin memiliki elektabilitas sebesar 31,5 persen dan Airlangga-Ridwan sebesar 19,4 persen.
“Baru-baru ini survei IPO, Ganjar Pranowo unggul 36,8 persen saat disandingkan dengan Erick Thohir,” ujar Fakhrul.
Elektabilitas Ganjar Merosot Saat Tidak Berpasangan dengan Erick
Berbanding terbalik ketika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan kandidat lain seperti Airlangga ataupun Puan Maharani. Penurunan elektabilitas terjadi ketika Gubernur Jateng tersebut dipasangkan dengan kandidat lain selain Erick Thohir.
Bersama Airlangga, terjadi penurunan elektabilitas sebesar 7,9 persen dari duet Ganjar-Erick. Ganjar-Airlangga terekam memiliki elektabilitas sebesar 28,9 persen dan berada di posisi kedua dalam simulasi Pilpres 2024.
Penurunan lebih tajam terjadi ketika Ganjar berpasangan dengan Puan. Jika dibandingkan, duet Ganjar-Erick dan Ganjar-Puan memiliki jarak elektabilitas sebesar 14,9 persen. Elektabilitas pasangan Ganjar-Puan hanya sebesar 21,9 persen dan berada di posisi ketiga dalam simulasi Pilpres versi IPO.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Fakrul menyimpulkan bahwa Erick Thohir mampu membantu meningkatkan elektabilitas capres yang akan didampinginya.
“Kontribusi Erick Thohir sebagai cawapres mendongkrak suara calon presiden, namun berbeda saat Ganjar dipasangkan dengan cawapres lainnya, elektabilitasnya langsung turun,” ucapnya memungkasi.
Advertisement