Jadi Anggota Kehormatan NU, Jokowi Terima Kartu Anggota

Dalam akun tersebut dijelaskan bahwa Jokowi telah menjadi anggota kehormatan NU.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 01 Apr 2016, 14:50 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2016, 14:50 WIB
Jadi Anggota Kehormatan NU, Jokowi Terima kartu Anggota
Dalam akun tersebut dijelaskan bahwa Jokowi telah menjadi anggota kehormatan NU

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menerima Kartu Elektronik Anggota NU (e-Kartanu) kepada Presiden Jokowi. Pemberian kartu tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj saat berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 31 Maret 2016.

Seperti yang terlihat dalam gambar yang diunggah akun Twitter NU, @nugallery26, Said Aqil terlihat memberikan e-Kartanu atas nama Ir H Joko Widodo dengan nomor anggota 3107300000001.

Jokowi yang tampak mengenakan kemeja batik bercorak hijau itu menerima kartu tersebut dengan tersenyum, seraya disaksikan oleh para pimpinan NU, termasuk Rais Am PBNU KH Ma'ruf Amin. Dalam akun tersebut dijelaskan bahwa Jokowi telah menjadi anggota kehormatan NU.
Jokowi Terima Kartu Anggota NU (@nugallery26)
Selain memberikan e-Kartanu, kedatangan para petinggi kaum Nahdliyin itu ke istana untuk mengundang Jokowi hadir dan membuka acara International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) yang akan diselenggarakan pada 9-11 Mei 2016 mendatang.

Said menjelaskan pertemuan tersebut akan membahas permasalahan di dunia Islam seperti terorisme, radikalisme, termasuk mengenai kemerdekaan Palestina. Said mendukung sikap pemerintah yang menolak ajakan Israel untuk menjalin hubungan diplomatik.

Ia menilai bahwa selama Israel masih mendzolimi Palestina, pemerintah harus menolak ajakan tersebut.

"Selama Israel masih menggusur desa-desa di Palestina, rumah-rumah warga Palestina, kita belum menyetujui adanya hubungan bilateral," ucap Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqofah, Jakarta Selatan, ini.

Menurut dia, jika Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina merdeka, maka akan terjadi goncangan politik luar negeri. "Itu harus didahului dengan pendekatan informal, lobi-lobi informal. Kalau terus formal (pendekatannya) ya enggak bisa, bisa menggoncangkan konstelasi politik," ujarnya.

Pengurus PBNU yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya KH Ma'ruf Amin (Rais Aam PBNU), KH Maksoem Makfoedz (Waketum PBNU), Helmy Faisal Zaini (Sekjen PBNU), Bina Suhendra (Bendum PBNU), Anggia Ermarini (Ketum Fatayat NU), Yaqut Cholil Qoumas (Ketum PP GP Ansor), dan Harfiq Hasnul Qolbi (Ketua LPNU).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya