Tak Cuma Garut, Daerah Selatan Jawa Rawan Gempa dan Tsunami

Gempa 6,1 skala Richter yang terjadi di wilayah Garut, Jawa Barat pada 6 April 2016 pukul 21.45 WIB terasa hingga ke Jakarta.

oleh Nadya Isnaeni diperbarui 07 Apr 2016, 13:09 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2016, 13:09 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa 6,1 skala Richter yang terjadi di wilayah Garut, Jawa Barat pada Rabu 6 April 2016 pukul 21.45 WIB terasa hingga ke Jakarta. Meski Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan gempa tersebut tak merusak, masyarakat tetap diimbau untuk waspada.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap gempa yang bisa datang mendadak. Wilayah di selatan Jawa memang rawan gempa bumi dan tsunami," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Dia menjelaskan, sumber ancaman gempa berasal dari jalur subduksi atau pertemuan lempeng tektonik Hindia Australia dan lempeng Eurasia. Kedua tumbukan lempeng tadi bergerak aktif rata-rata 5-7 cm setiap tahunnya ke arah utara dan timur laut.

"Selain itu ancaman gempa juga dari sesar (patahan) yang ada di darat, seperti sesar Lembang, Cimandiri, Opak, dan lainnya," tutur dia.

Gempa 6,1 SR yang menggoyang Garut berpusat 101 km Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gempa cukup dangkal dan berada pada sisi dalam lempeng Eurasia sehingga dirasakan oleh masyarakat di sekitar Selatan Jawa Barat, sebagian Banten dan Jawa Tengah.

Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa ini.

"Guncangan memang cukup keras. Namun tidak merusak," tandas Sutopo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya