Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, Yuliandre Darwis, mengatakan berdasar hasil survei, anak-anak Indonesia ranking ke-3 dalam mencari dan mengakses situs-situs porno dunia.
"Survei 2014, anak-anak untuk mencari situs-situs porno nomor 3 di dunia. Masih ada jalur-jalur yang bisa dikunjungi," kata Yuliandre dalam diskusi 'Tragedi Yuyun, Wajah Kita', di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).
Dia menambahkan, kemajuan teknologi dan tanpa adanya pengawasan membuat para anak tersebut mudah mengakses situs-situs porno.
"Misalnya Youtube atau website lainnya," kata Yuliandre.
Â
Baca Juga
Menurut dia, di Afrika Selatan sebanyak 65 ribu kasus kekerasan seksual dipengaruhi media. Sementara di Yogyakarta ditemukan kasus muncikari ABG yang menjual temannya karena pengaruh media.
"Media harus turun tangan untuk ini," kata Yuliandre.
Sementara itu, kasus Yuyun harusnya menjadi tamparan bagi pemerintah terkait perlindungan hak-hak anak. Kasus ini juga seharusnya bisa menjadi isu internasional agar pemerintah lebih menjamin perlindungan anak.
"Kita agak sedikit terlambat mendorong ini menjadi kasus internasional. Kasus Yuyun mungkin terhalang dengan isu penyanderaan lah, pilkada lah, padahal ada something wrong," ujar Yuliandre.
Advertisement