Liputan6.com, Jakarta - Seorang mahasiswa Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia (UI) Bhayangkara Tegar Pradana tewas saat makan bersama seorang temannya di kantin kampus.
Kapolres Kota Depok AKBP Harry Kurniawan menyatakan, tewasnya Tegar bermula saat dia dan temannya, Lintang makan siang sambil berbincang-bincang di salah satu kantin kampus, Rabu 18 Mei.
Baca Juga
Tiba-tiba Tegar mengeluhkan kepalanya pusing saat mereka menunggu makanan datang.
Untuk mengurangi rasa sakit, Lintang pun menyuruh Tegar memakan roti dan minum teh.
"Korban diskusi dengan temannya bernama Lintang di kantin. Jadi mereka duduk sambil buka laptop dan menunggu makanan datang. Saat pesan makanan, korban sudah mengeluh pusing dan Lintang menyuruh korban makan roti lalu minum minuman yang disediakan kantin, teh," kata Harry Kurniawan kepada Liputan6.com, Kamis (19/5/2016).
Usai melahap roti dan minum teh, Tegar masih mengeluhkan rasa sakit di kepalanya, sehingga ia meletakkan kepala di atas kedua lengan yang bertumpu di permukaan meja kantin. Tegar lalu memutuskan mencoba menegakkan kepala kesal dengan pusingnya. Tiba-tiba saja badannya menghentak ke belakang.
"Pas di belakang kursi korban, ada besi fondasi kantin, tajam. Kepala korban terbentur dan berdarah. Korban sempat dibawa ke klinik universitas dan luka di kepalanya dikompres es," ujar Harry.
Advertisement
Baca Juga
Siapa sangka, siang itu menjadi kali terakhir Tegar bercengkerama dengan teman kampusnya. Tegar mengembuskan napas terakhir saat mendapatkan pertolongan pertama di klinik universitas.
Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati, ujar Harry, menuturkan Tegar meninggal akibat pendarahan di kepala usai terbentur benda tajam, yaitu besi fondasi kantin.
"Akhirnya tak tertolong. Hasil pemeriksaan forensik RS Kramat Jati menunjukkan korban meninggal karena pendarahan di kepala akibat benturan benda tajam," Harry menjelaskan.
Harry berujar semula berkembang isu liar bahwa makanan dan minuman yang diminum Tegar beracun. Namun isu tersebut dipatahkan dengan hasil penyisiran penyidik dan hasil visum dokter. Perwira menengah kepolisian ini menerangkan petugas laboratorium telah memeriksa makanan dan minuman Tegar, hasilnya negatif racun.
Polisi juga menanyakan kondisi kesehatan Tegar belakangan ini dan menyisir kamar kos korban. Di sana terdapat beberapa butir obat sakit kepala dan nota pembayaran berobat yang menunjukkan Tegar memang menderita sakit kepala parah.
"Kami juga pergi ke kos korban dan menanyakan riwayat kesehatan korban ke teman-temannya. Kata teman-temannya, korban beberapa hari belakangan mengeluh pusing," ucap Harry.
"Di kamar korban juga kami temukan obat-obatan untuk sakit kepala dan bon berobat dokter beberapa hari lalu," ujar Harry menjelaskan kondisi mahasiswa S2 UI itu beberapa hari sebelum meninggal.