Ahok Marahi Wartawan

Ahok menegaskan sebenarnya dia tak memikiki kewajiban menjawab pertanyaan awak media.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 16 Jun 2016, 19:05 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 19:05 WIB
20160406-Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Jakarta
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberi sambutan pada peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Pejagalan, Jakarta, Rabu (6/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak dapat menahan amarahnya saat seorang wartawan menanyakan pertanyaan yang menurut dia tak patut dan cenderung untuk mengadu domba.

Peristiwa berawal ketika Ahok melakukan rutinitas, yakni sebelum berkutat di ruang kerjanya, Ahok lebih dulu menjawab pertanyaan dari para awak media. Pagi tadi, Ahok menjawab beberapa pertanyaan dengan nada biasa.

Namun, satu pertanyaan yang merupakan kelanjutan dari pernyataan Ahok yang menyebut dirinya pejabat bersih, membuat Ahok marah hingga mengusir seorang wartawan.

"Berarti tidak ada pejabat yang sehebat bapak?" tanya seorang wartawan kepada Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Mendengar hal tersebut, sontak wajah Ahok memerah. Dengan nada tinggi Ahok menjawab bahwa dia tak pernah mengatakan bahwa dialah yang terhebat. Ahok pun langsung menanyai dari mana asal wartawan tersebut, lalu melarang wartawan itu untuk meliput lagi di Balai Kota DKI.

"Bukan begitu, banyak (pejabat hebat), maksud saya enggak usah ngadu domba. Anda kan menuduh saya tidak jujur, lalu saya tanya, kalau kamu tidak jujur, berani enggak nantang satu republik seperti ini. Itu yang saya bilang enggak usah dipelintir," kata Ahok dengan nada bicara tinggi.

"Anda dari koran apa? Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya, rekan media. Saya tidak pernah takut," lanjut Ahok.

Ahok pun menegaskan sebenarnya dia tak memiliki kewajiban menjawab pertanyaan awak media. Namun karena menghargai profesi wartawan, Ahok tetap bersedia diwawancarai setiap hari.

"Saya tidak pernah takut sama kalian, jujur saja. Saya selalu katakan, rembang cahaya fajar akan terus merekah, tidak bisa kamu tahan, itu yang saya katakan. Jadi tidak usah bolak-balikin kalimat gitu," ujar Ahok.

Setelah itu, Ahok langsung masuk ke ruangannya. Namun tak berselang lama, Ahok keluar lagi untuk menegaskan sesuatu kepada wartawan tersebut agar tak kembali ke Balai Kota.

"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik ngadu domba. Pokoknya enggak boleh masuk sini lagi, enggak boleh wawancara," seru Ahok sembari menunjuk-nunjuk wartawan tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya