Liputan6.com, Jakarta - Hujan mengguyur jalur Kota Bogor Jawa Barat, Sabtu 2 Juli 2016 sekitar pukul 22.00 WIB. Akibatnya, para pemudik pengguna sepeda motor banyak yang menepi dan berteduh di tepi jalan.
Tak adanya posko mudik di sepanjang Jalan Pajajaran Kota Bogor membuat para pemudik berteduh di halte dan bawah pohon besar. Selain gelap karena minimnya penerangan jalan umum, juga beresiko terjadinya pohon tumbang.
Baca Juga
"Mau pakai jas hujan juga percuma, barang bawaan kehujanan," ujar Rizky, yang hendak mudik ke Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
Advertisement
Pantauan di lapangan, ribuan pemudik sepeda motor mulai memadati ruas Jalan Pajajaran Kota Bogor. Namun hujan yang mengguyur hampir satu jam membuat mereka menghentikan laju kendaraannya.
Mayoritas pemudik membawa barang bawaan seperti kardus dan tas ukuran besar. Tidak sedikit yang membawa istri dan anak mereka.
Pemudik datang dari arah Jakarta, Tangerang, dan Depok. Umumnya, yang menggunakan jalur Bogor hendak mudik ke Cianjur, Sukabumi, Bandung, Garut, Tasikmalaya, hingga Jawa Tengah.
"Lewat jalur Bogor adem. Kalau jalur Pantura pasti macet dan lebih banyak kendaraan-kendaraan besar, jadi sulit dilalui sepeda motor," kata Doni pemudik asal Semarang.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bogor Kota AKP Irwandi mengatakan, arus mudik yang melintasi jalur Kota Bogor sudah terjadi sejak Jumat malam. Namun, kepadatan arus mudik sepeda motor diprediksi akan terjadi pada H-3 lebaran.
"Mereka melintas malam, pagi dini hari, atau sore hari," ujar Irwandi.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Â
Â