Kakorlantas: Sakit Saat Macet, Pemudik Jangan Lapor Polisi

Pemudik diimbau melapor ke petuga medis saat merasakan sakit.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 07 Jul 2016, 17:35 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2016, 17:35 WIB
20160703-Pintu Tol Brebes Timur Macet Parah, Kendaraan Mengular Hingga 20 Km
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Seluruh 8 gardu tol di pintu keluar Brebes Timur pun dioperasikan dan diperkiran puncak arus mudik pada hari hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korp Lalu Lintas (Korlantas) Irjen Agung Budi Maryoto angkat bicara terkait kabar belasan pemudik yang meninggal dunia saat terjebak macet di Brebes, Jawa Tengah. Dia mengatakan, jika ada pemudik yang sakit jangan panggil polisi.

Agung mengatakan, tindakan memanggil polisi saat sakit di tengah macet tak tepat dilakukan. Pasalnya, Polisi tak punya keahlian menyembuhkan orang.

"Kalau warga sakit lapornya bukan ke polisi. Siapa polisi bisa tau siapa yang sakit dalam mobil, enggak ada," sebut Agung di kantor NTMC Polri, Kamis (7/7/2016).

"Bicara sakit bukan lapor polisi, tapi Puskemas, dokter," dia menambahkan.

Agung mengatakan, tidak ada pemudik yang meninggal karena macet di mudik tahun ini. Sebab, dari data Kementerian Kesehatan, pemudik yang meninggal saat mudik semuanya disebabkan sakit.

"Dari analisa dan info Kemenkes meninggal karena sakit, bukan karena macet, tapi jantung," ujar Agung.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi membantah adanya kabar 13 pemudik meninggal dunia karena terjebak kemacetan di Brebes.

"Mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut terjadi dalam 3 hari sejak 3 hingga 5 Juli, di berbagai tempat, dengan berbagai faktor risiko. Bukan akibat macet dalam 1 hari dan 1 tempat yang sama seperti diberitakan sejumlah media," kata Oscar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (7/7/2016).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya