SBY Ingatkan Jasa-Jasa Husni Kamil untuk Demokrasi Indonesia

SBY mengenal sosok Husni Kamil Manik semasa hidup sebagai sosok yang tenang dan sederhana.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 08 Jul 2016, 14:10 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2016, 14:10 WIB
20160708-Penghormatan Terakhir pada Jenazah Ketua KPU Husni Kamil Manik-Jakarta
Sejumlah kerabat mengangkat jenazah Ketua KPU Husni Kamil Manik menuju masjid untuk disalatkan di Kompleks KPU, Jakarta, Jumat (8/7). Husni Kamil Manik wafat di usia 40 tahun pada Kamis malam (7/7). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan jasa-jasa yang telah dilakukan oleh almarhum Husni Kamil Manik selama menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU). Husni wafat Kamis 7 Juli 2016 sekitar pukul 21.10 WIB, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

"Sukses politik dan demokrasi tahun-tahun terakhir ini antara lain berkat jasa KPU dengan jajarannya dan itu semua atas kepemimpinan dan kearifan dari almarhum selaku pimpinan KPU. Itulah kenangan indah kita semua, Semoga ini menguatkan untuk berdoa agar almarhum diterima di sisi Allah," ujar SBY di rumah duka, Jalan Siaga Raya Nomor 23 A, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2016).

Tak luput, SBY menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga almarhum Husni Kamil Manik. Meski berat, ia yakin keluarga mampu melewati ujian kehilangan tersebut.

"Dan keluarga beliau diberikan ketabahan dan mampu melanjutkan cita-cita baik beliau. Kita yakini rencana Allah selalu lebih indah daripada  rencana manusia, tentu kita sedih, kita doakan almarhum, keluarga almarhum diberikan ketabahan," ucap dia.

SBY menambahkan, ia mengenal sosok Husni Kamil Manik semasa hidup sebagai sosok yang tenang dan sederhana.

Selama memimpin KPU, Ketua Umum Partai Demokrat itu menilai Husni bekerja sangat independen dan mandiri, meskipun harus menghadapi berbagai pandangan dari masyarakat.

"Saya mengenang sosok almarhum Husni Kamil sebagai orang yang sangat baik, tenang, cakap memimpin menghadapi berbagai permasalahan. Menghadapi tekanan kanan-kiri, beliau selalu tegar bersikap, independen dan netral tak berpihak, pandai memelihara jarak dengan partai dan kekuatan politik manapun. Bahkan memelihara jarak dengan pemerintah," pungkas SBY.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya