Liputan6.com, Jakarta - Polri akhirnya membentuk Tim Independen Pencari Fakta untuk mengungkap kebenaran pernyataan gembong narkoba Freddy Budiman yang telah dieksekusi mati. Tim yang terdiri dari kepolisian dan beberapa unsur masyarakat ini akan bekerja selama tiga bulan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (11/8/2016), dukungan untuk Haris Azhar selaku Koordinator Kontras yang dilaporkan tiga institusi negara, TNI, Polri dan BNN, ke Mabes Polri terus mengalir.Â
Salah satunya datang dari seorang warga Solo, Jawa Tengah, yang mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo. Surat itu berisi permohonan perlindungan untuk Haris Azhar yang berupaya mengungkap keterlibatan oknum aparat dalam peredaran narkoba.
Advertisement
Polri membentuk tim independen guna menginvestigasi pernyataan Freddy Budiman tentang sejumlah aparat yang terlibat dalam bisnis narkoba.
Tim Independen dipimpin Inspektur Pengawas Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Dwi Priyatno dan beranggotakan unsur eksternal yaitu komisioner Kompolnas Poengky Indarty, pendiri Setara Institute Hendardi dan pakar komunikasi politik Universitas Indonesia Effendy Ghazali.
Tim ini nantinya akan mengumpulkan fakta dan bahan keterangan dari sejumlah pihak terkait cerita Freddy dan bisa menyerahkannya kepada penyidik Polri untuk ditindak lanjuti.
Untuk mengungkap polemik testimoni Freddy Budiman, Menkumham Yasonna H Laoly berjanji memberikan dukungannya dengan mengizinkan jajarannya untuk memberikan keterangan.
Dukungan pembentukan Tim Independen juga disampaikan Presiden Joko Widodo. Presiden berharap tim ini nantinya bisa mengungkap kebenaran pernyataan Freddy Budiman.
Selama tiga bulan ke depan, Tim Independen akan bekerja menguak kebenaran cerita Freddy Budiman.