Kesenjangan Digital di Layanan Kesehatan, Ratusan Puskesmas Belum Punya Akses Internet

Kondisi geografis salah satu faktor yang membuat ada ketimpangan digital di layanan kesehatan. Sekitar 700 puskesmas belum terhubung internet di Indonesia.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 07 Feb 2025, 12:07 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 12:00 WIB
Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Setiaji, menekankan pentingnya pemerataan infrastruktur digital guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Setiaji, menekankan pentingnya pemerataan infrastruktur digital guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemerataan layanan kesehatan, termasuk dalam digitalisasi. Salah satu kendala adalah kesenjangan akses internet, yang menghambat upaya digitalisasi sistem kesehatan di berbagai daerah.

Data menunjukkan bahwa 745 puskesmas atau sekitar 7,18% puskesmas di Indonesia belum memiliki akses internet. Lalu, 14,91% lainnya masih kesulitan terhubung ke sistem digital kesehatan nasional.

Permasalahan ini biasanya hadir di puskesmas yang berada di kawasan terpinggir, terluar, dan terpencil. Kondisi tersebut membuat keterbatasan jaringan internet di fasilitas kesehatan alhasil sulit terhubung dengan sistem integrasi nasional seperti SATUSEHAT dan BPJS Kesehatan.

Alhasil, tenaga medis masih harus melakukan pencatatan dan pengelolaan data secara manual, yang berpotensi menghambat efisiensi layanan kesehatan.

Menurut Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Setiaji, menekankan pentingnya pemerataan infrastruktur digital guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

“Kondisi ini menunjukkan perlunya infrastruktur digital yang lebih merata untuk menjangkau seluruh masyarakat, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di pelosok negeri,” kata Setiaji dalam seminar bertajuk Smart City Connection dengan tema "Pemerataan Infrastruktur Digitalisasi Data Kesehatan Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar FiberStar berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS) beberapa waktu lalu. 

Selain keterbatasan akses internet, tantangan lain yang dihadapi adalah minimnya sumber daya dan infrastruktur pendukung, termasuk perangkat yang memadai dan tenaga medis yang terlatih dalam sistem digital.

Sekitar 60.000 kader dan praktisi kesehatan di Indonesia masih harus mengelola data secara manual, yang memperlambat proses pelayanan.

Pemanfaatan Teknologi Satelit untuk Jangkau Puskesmas Terpencil

Internet satelit Starlink
Internet satelit Starlink. Liputan6.com/Iskandar... Selengkapnya

Upaya peningkatan akses digital di sektor kesehatan terus didorong oleh berbagai pihak, termasuk melalui pemanfaatan teknologi satelit untuk daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan fiber optik. Salah satu perusahaan yang turut berperan dalam mendukung digitalisasi layanan kesehatan adalah FiberStar yang memiliki program Star Health.

Lewat inovasi, maka Star Health mendukung dalam memberikan solusi bagi fasilitas kesehatan di daerah yang sulit dijangkau.

Teknologi ini telah diterapkan dalam proyek percontohan di Sukabumi, Jawa Barat. Kini, tekonologi tersebut diperluas termasuk Sulawesi, Kalimantan, dan Indonesia Timur.

Customer Service Assurance Division Head FiberStar, Wisnu Wardhana mengungkapkan FiberStar memanfaatkan teknologi Starlink untuk memberikan koneksi internet yang stabil dan memadai bagi puskesmas di daerah 3T (tertinggal, terpencil, dan terdepan).

“FiberStar yakin untuk mencapai Indonesia yang maju, kita perlu memiliki manusia-manusia yang sehat jiwa raganya agar dapat memajukan infrastruktur digital sampai pelosok negeri. FiberStar menyarankan penggunaan Starlink untuk area yang tidak terjangkau oleh fiber optik," kata Wisnu Wardhana.

Dengan teknologi ini, fasilitas kesehatan dapat terhubung dengan sistem integrasi nasional seperti SATUSEHAT dan BPJS Kesehatan, sehingga memungkinkan peningkatan efisiensi dalam layanan medis.

Setiaji juga berharap lewat kerja sama dengan FiberStar dapat mendukung peningkatan mutu kesehatan di Indonesia, terutama di daerah 3T.

Lewat inovasi teknologi yang ada diharapkan bisa membantu puskesmas dan fasilitas kesehatan dalam mengintegrasikan data, mempercepat layanan, serta meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat.

 

Layanan Unggulan

Smart City Connection "Pemerataan Infrastruktur Digitalisasi Data Kesehatan Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar FiberStar berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS)
Seminar Smart City Connection "Pemerataan Infrastruktur Digitalisasi Data Kesehatan Menuju Indonesia Emas 2045 yang digelar FiberStar berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS)... Selengkapnya

Lebih lanjut, Wisnu mengatakan Star Health memiliki beberapa keunggulan diantaranya platform yang sudah berbasis web, layanan farmasi dan laboratorium yang terintegrasi, pendaftaran pasien yang efisien dan pengembangan fitur AI, e-signed dan e-resep.

"Fitur ini akan sangat berguna dan memudahkan pengguna aplikasi ini," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya