Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan hari ini menerima kedatangan dari Aliansi Kebangsaan (Forum Rektor atau FRI dan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri atau FKPPI). Dalam pertemuan ini, para akademisi dari sejumlah universitas terkemuka menyerahkan berkas pokok pikiran mengenai haluan negara.
Aliansi Kebangsaan dipimpin Pontjo Sutowo didampingi Ketua Forum Rektor Indonesia Rochmat Wahab, Dawam Rahardjo, Yudi Latif, dan beberapa rektor lainnya. Dalam kesempatan ini, Pontjo Sutowo menegaskan Indonesia memerlukan haluan negara yang jelas dalam melakukan pembangunan berkelanjutan untuk jangka panjang.
Baca Juga
Sebab, para akademisi menilai tidak sedikit visi pemerintah pusat dan daerah tidak saling bersinergi sehingga pembangunan menjadi tidak merata dan daerah seringkali tertinggal.
Advertisement
"Kita lepas dari haluan negara. Sehingga visi kita belum jelas dan kita belum tahu 10 tahun mendatang akan jadi seperti apa," ungkap Pontjo yang juga Ketua Umum FKPPI dalam pertemuan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2016).
Hal senada juga dikatakan Ketua FRI Rochmat Wahab. Menurut dia, landasan ekonomi saat ini tidak lagi menerapkan ekonomi Pancasila sehingga program tidak berkesinambungan.
"Ekonomi Pancasila hilang sejak tidak jadi haluan sehingga pembangunan itu tidak ada pegangan. Ekonomi Pancasila itu contohnya keseimbangan antara pusat dan daerah, sekarang tidak ada keseimbangan itu semua digeneralisir oleh pusat," papar Rochmat.
Dalam kesempatan itu, Ketua MPR, pria yang karib disapa Zulhas ini menyampaikan, di MPR sudah disepakati haluan negara dan sekarang sedang dirumuskan haluan negara seperti apa. Oleh karena itu, sumbangan ide dari forum rektor kami terima dengan baik.
"Saya kira ini bisa jadi landasan utama dan sumber MPR," tegas Zulhas.
Dia pun berharap agar seluruh pihak, termasuk akademisi untuk ikut mengawal proses penyusunan haluan negara. Sehingga dapat menampung aspirasi semua pihak untuk kepentingan bersama di kemudian hari.
Saat pertemuan, Zulhas didampingi Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dan Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono serta Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono.