Transjakarta Segera Operasikan Bus untuk Penyandang Disabilitas

Sutan JuHI adalah kependekan dari beberapa wilayah yang dilewati bus ini, yaitu Taman Suropati, Tugu Tani, Stasiun Juanda, dan Bundaran HI.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Agu 2016, 19:27 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 19:27 WIB
20160614- Bus Transjakarta Melaju di Tengah Kemacetan Jakarta- Yoppy Renato
Bus Transjakarta melintas dengan lancar di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (14/6/2016). Untuk menjaga jalur Transjakarta tetap steril, Dishub DKI Jakarta mengerahkan puluhan petugas. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat Jakarta akan segera menikmati fasilitas rute baru bus Transjakarta low floor atau berlantai rendah. Bus tersebut bernama Sutan JuHI.

Sutan JuHI adalah kependekan dari beberapa wilayah yang dilewati bus ini, yaitu Taman Suropati, Tugu Tani, Stasiun Juanda, dan Bundaran HI.

Berbeda dari bus Transjakarta lain, bus ini tidak akan masuk ke koridor, dan hanya berhenti di halte-halte di pinggir jalan sesuai yang sudah dibangun.

Direktur Utama Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, bus rute baru ini dihadirkan dengan tujuan utama bagi kebutuhan kaum penyandang disabilitas.

"Dengan low floor, maka jenjang atau jarak antara bus dengan trotoar akan jadi lebih sedikit," ujar Daud dalam seminar bertema "Membangun Struktur dan Kultur Baru dalam Angkutan Umum", Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (24/8/2016).

"Bahkan hanya perlu satu langkah untuk bisa melangkah dari shelter ke bus," sambung dia.

Di rute yang berjarak 11 kilometer ini, sebagian besar halte juga sudah dilengkapi akses wheelchair-friendly. Yakni bidang miring di pintu masuk bus yang landai, sehingga memudahkan akses kursi roda bagi penyandang disabilitas.

"Di beberapa jalur Sutan JuHI ini yang berbeda juga adalah adanya sarana wheelchair-friendly. Antara trotoar dengan halte berjarak hanya 20 sampai 30 sentimeter, dengan tinggi normal trotoar di bawah 20 sentimeter atau lebih dari 30 sentimeter," papar Daud.

"Bidang miring untuk masuk ke dalam bus juga sudah tidak securam bus biasa," imbuh Daud.

One Way

Karena masih dalam uji coba, pihak Transjakarta baru akan menerapkan sistem one way di rute Sutan JuHI. Namun, tidak mustahil rute ini akan dibuat two ways, karena banyak dilewati transportasi umum untuk jalur seperti Kampung Melayu-Grogol, Tugas-Grogol, dan P20 Senen-Lebak Bulus.

Rute-rute tersebut yakni Stasiun Gambir (Jalan Medan Merdeka Timur) - Jalan Banteng Barat - Jalan Veteran (Stasiun Juanda) - Jalan Beteran III - Jalan Medan Merdeka Barat - Jalan MH Thamrin - Bundaran HI - Jalan Imam Bonjol - Taman Untung Suropati - Jalan RP Soeroso - Tugu Tabj - Jalan Menteng Raya - Jalan Ridwan Rais.

"Masih one way, ya. Untuk two ways kita masih pelajari. Two ways sangat mungkin untuk diterapkan, sudah ada jalur-jalur transportasi umum seperti TJ Kampung Melayu-Grogol, Tugas-Grogol, dan P20 Senen-Lebak Bulus," sambung Daud.

Rute bus Sutan JuHI juga dibuat dengan alasan belum adanya transportasi umum yang melewati jalur ini. Padahal, kawasan yang dilewati bus ini mayoritas perkantoran, landmark wisata, dan ruang publik, yang berpotensi mendorong permintaan.

"Ini kan sebenarnya kawasan elite, banyak perkantoran. Dengan adanya bus berkelas internasional, dengan low floor, kursi yang menghadap ke depan di jalur Sutan JuHI ini, tentu akan sangat mendorong demand," kata dia.

"Mereka yang semula enggan naik bus bisa berubah mindset-nya dengan fasilitas bus yang baru ini," lanjut Daud.

Beroperasi November 2016

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada Kementerian Perhubungan dan Transportasi Elly Adriani Sinaga mengatakan, pemerintah dan perusahaan angkutan umum wajib memberikan perlakuan khusus di bidang lalu lintas dan angkutan, kepada para penyandang disabilitas, usia lanjut, anak-anak, wanita hamil, dan orang sakit.

Aturan tersebut, menurut Elly, sesuai dengan amanat UU Nomor 2 Tahun 2009 Bab XV Pasal 242 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Layanan bus angkutan umum menggunakan bus berlantai rendah merupakan bentuk komitmen pemerintah, untuk bisa memenuhi kewajibannya melayani seluruh warga masyarakat," kata dia.

"Termasuk, kelompok masyarakat berkebutuhan khusus dan kelompok rentan lain," sambung Elly.

Elly berharap agar model bus low floor ini nanti semakin banyak diterapkan di rute-rute non-BRT (Bus Rapid Transit) lainnya, untuk meningkatkan kualitas layanan angkutan umum.

"Model sistem layanan angkutan seperti yang diujicobakan di rute Sutan JuHI ini, sebaiknya segera dikaji kemungkinan aplikasi di rute-rute non-BRT lain. Agar peningkatan kualitas layanan angkutan umum bagi seluruh masyarakat tidak tertunda," jelas dia.

Berkaca dari standar pelayanan minimal (SPM) Transjakarta, rute Sutan JuHI akan beroperasi setiap 10 menit sekali, dengan titik berangkat di Stasiun Gambir.

Hingga saat ini, sudah ada tujuh bus yang siap melayani rute Sutan JuHI. Rencananya rute baru ini akan diterapkan November 2016. (Winda Prisilia)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya