Mensos Akan Tutup Lokalisasi di Seluruh Indonesia

Menurut Khofifah, pada 6 Mei 2016 lalu, seluruh dinas provinsi sudah melaporkan lokasi tempat pelacuran di daerah masing-masing.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 13 Sep 2016, 08:24 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 08:24 WIB
20160209-Ilustrasi-PSK-iStockphoto
Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan menutup seluruh lokalisasi di Indonesia. Saat ini kata Khofifah, ada 99 lokalisasi yang tersebar di semua provinsi di Indonesia.

"Saat ini jumlah lokalisasi yang ada di Indonesia berjumlah 99. Tanggal 18 (September) nanti kita akan menutup tiga lokalisasi di Banjar Baru, Kalimantan Selatan," kata Khofifah di Batam, Selasa (13/9/2016).

Menurut Khofifah, pada 6 Mei 2016 lalu, seluruh dinas provinsi sudah melaporkan lokasi tempat pelacuran di daerah masing-masing.

"Selama ini kita tahu, di mana lokalisasi hanya tempat transaksi tapi prosesnya tempat lain. Tapi ada juga di tempat lokalisasi itu," terang dia.

Selain itu, kata Khofifah lokalisasi di Batam, Kepuluaun Riau termasuk dari 99 tempat yang bakal ditutup.

"Target kita tahun 2019 nanti seluruh tempat prostitusi (lokalisasi) ditutup, termasuk Batam nanti kita koordinasi dengan Wali Kota," ujar Khofifah.

Hal ini, kata dia, sebagai salah satu langkah agar anak-anak perempuan tidak terlibat dalam sindikat prostitusi.

"Upaya penutupan semua tempat lokalisasi dan prostitusi pastinya memerlukan kerjasama dengan pihak lain," ujar Khofifah.

Sementra Ketua Kepemudaan Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Batam, Khadarisman mengatakan, jika pemerintah ingin menutup lokalisasi itu, diharapkan mereka juga menjamin lapangan pekerjaan.

Selain itu, dia meminta agar saat menutup tempat prostitusi itu pemerintah menggunakan cara persuasif.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya