Pemulangan Jemaah Haji Kloter Pertama Mulai Berlangsung

Selain BDJ 01, delapan penerbangan lainnya juga akan diberangkatkan pada 17 September 2016.

oleh Muhammad Ali diperbarui 17 Sep 2016, 14:56 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2016, 14:56 WIB
20160915-haji-mekah-pulang
Para jemaah haji pun bersiap meninggalkan Kota Suci untuk bertolak ke Tanah Air pada 17 September 2016. (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Liputan6.com, Mekah - Pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci mulai berlangsung hari ini. Sebanyak 300 jemaah haji kloter 1 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 01) sudah diberangkatkan dari pemondokan ke Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah, Arab Saudi.

Para jemaah haji bergerak dari Hotel Jauharat Al Adham yang bernomor 902 di kawasan Misfalah, menggunakan tujuh bus pada pukul 01.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Malam ini jadwal kepulangan jemaah haji dari Mekah ke Bandara Internasional King Abdul Azizi di Jeddah," kata Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat, usai membantu jemaah dalam proses pemberangkatan menuju Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (17/9/2016).

"Kloter BDJ 01 dengan jumlah jemaah 300 orang yang sebelumnya menempati gedung 902 di Misfalah menjadi kloter perdana," sambung dia.

Pemberangkatan BDJ 01 mundur sekitar dua jam dari jadwal semula. Awalnya, pemberangkatan dijadwalkan pukul 23.00 WAS. Namun tujuh unit bus yang akan membawa jemaah haji baru datang dua jam dari jadwal.

"Meski agak terlambat, secara umum berjalan baik karena jemaah sejak awal sudah kita sampaikan agar tidak turun terlebih dahulu, kecuali kalau busnya sudah datang. Alhamdulillah kebanyakan masih ada di kamar sambil istirahat, sebagian ada yang di bawah," jelas Arsyad.

"Sebagaimana terlihat seluruh anggota kloter sudah terangkut ke dalam bus. Insha Allah mereka akan take off hari ini pukul 09.00 dan sampai di Banjarmasin sekitar pukul 12 malam," sambung dia.

Terkait penyebab keterlambatan keberangkatan, Arsyad menyebutkan, ada sedikit permasalahan pada sistem di Kementerian Haji. Menurut dia, ada perbedaan data kapasitas seat pesawat antara jadwal yang dikeluarkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan yang tertera dalam sistem di Kementerian Haji.

"Kita punya pola standar pesawat yang sudah baku. Contoh untuk BDJ ini kan 300, ternyata data di sistem Kementerian Haji berbeda, lebih sedikit. Jemaah JKG yang seharusnya 450 orang ternyata juga hanya tertulis 344. Kemudian ada pesawat Boeing 777 yang seharunya 393 ternyata di sistem hanya 311," papar Arsyad.

"Ini tadi malam kita sudah komunikasi dengan Deputy Kementerian Haji dan alhamdulillah pada pemberangkatan BDJ 01, meski terlambat tapi berjalan lancar," imbuh dia.

Menurut Arsyad, pihaknya akan mengecek pokok permasalahan tersebut, apakah di pihak maskapai, otoritas bandara (GACA), Kementerian Haji, atau pihak lain. Hal yang pasti, kata dia, dari jadwal yang dibuat PPIH sudah menyebut masing-masing kloter dengan kapasitasnya.

"Di situ tidak ada kapasitas sebanyak 344 atau 311 karena itu tidak ada dalam standar pesawat yang kita pakai untuk penerbangan ke Tanah Air," terang Arsyad.

Ketua kloter BDJ 001 Syahdi Hidayat menjelaskan jumlah jemaah haji kloternya masih lengkap sesuai data saat keberangkatan. Menurut dia, ada satu jemaah yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Jemaah tersebut, bahkan disafariwukufkan pada saat proses puncak haji, wukuf di Arafah. Namun, tiga jam sebelum kepulangan, jemaah haji tersebut sudah diizinkan pulang sehingga dijemput di RSAS.

"Sekarang kondisinya sudah stabil. Hanya ada catatan dokter agar sesampainya di Indonesia segera dirujuk ke Rumah Sakit Indonesia," pungkas Syahdi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya