Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak mengaitkan kejadian penayangan konten mesum di papan iklan atau videotron kawasan Blok M, Jakarta Selatan dengan pilkada.
"Saya tidak setuju mengaitkan videotron ini dengan Pak Basuki (Ahok) maupun pilkada," ujar Anies usai bersilaturahmi dengan kader pelopor perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Sabtu (10/1/2016).
Baca Juga
Anies menyatakan, penayangan video yang mengandung unsur pornografi itu merupakan peristiwa yang dapat terjadi di mana saja akibat ulah peretas (hacker), sehingga tidak tepat jika dihubung-hubungkan dengan proses kampanye atau dugaan untuk menjatuhkan calon petahana.
Advertisement
Masalah penayangan konten dewasa dalam ruang publik itu, dinilai mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu sebagai peristiwa mikro yang penanganannya harus dilakukan di level paling rendah, yaitu manajemen.
Anies mengaku siap membela Ahok jika dituding sebagai pihak yang bersalah atas kasus yang menghebohkan itu.
"Pak Basuki tidak ada urusan dengan kejadian ini, jangan dikaitkan dan disalahkan. Dalam hal ini saya ikut membela Pak Basuki," ujar Anies seperti dikutip dari Antara.
Anies berharap keamanan dan pengawasan videotron di DKI Jakarta ke depan lebih ditingkatkan, serta memastikan ada mekanisme pelaporan yang cepat sehingga peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Pada Jumat 30 September sekitar pukul 14.30 WIB, sebuah videotron di Jalan Iskandarsyah, perempatan Jalan Wijaya-Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang berdekatan dengan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan tiba-tiba menayangkan konten dewasa atau porno.
Saat ini penyelidikan terkait penayangan konten pornografi itu masih ditangani pihak kepolisian.