Kecemasan Nasdem Jika Setya Novanto Kembali Jadi Ketua DPR

Politikus Nasdem Taufiqulhadi meminta Golkar mengurungkan niat menjadikan Setya Novanto menjadi Ketua DPR lagi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Okt 2016, 11:10 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 11:10 WIB
20160614- Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto-Jakarta- Gempur M Surya
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Dorongan agar Setya Novanto kembali mejabat sebagai Ketua DPR kembali digulirkan oleh sebagian anggota Fraksi Golkar. Dorongan ini menyusul adanya keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang merehabilitasi nama baik Novanto dalam kasus 'Papa Minta Saham' yang dilaporkan mantan Menteri ESDM Sudirman Said.

Anggota Fraksi Partai Nasdem Taufiqulhadi meminta wacana tersebut ditarik kembali. Pasalnya, jika Novanto yang saat ini mejabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar kembali lagi memimpin DPR, reputasi DPR akan hancur di mata masyarakat.

"Wacana ini tidak diterima oleh rakyat. Ini bukan persoalan dibersihkan namanya oleh MKD, tapi dia mengundurkan diri pada saat dia menjadi ketua DPR waktu itu, karena dia merasa masyarakat tidak mendukungnya. Nah itu harus dites apakah masyarakat mendukung dia kembali," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Anggota Komisi III DPR ini meminta keinginan tersebut diurungkan untuk menjaga nama baik DPR.

"Jadi jangan ada berpikir seperti itu, sekarang Indonesia sudah cukup baik," cetus dia.

Selain itu, Taufiqulhadi juga khawatir akan terjadi perpecahan antara fraksi-fraksi di DPR. Pasalnya, tidak semua fraksi menyetujui hal tersebut.

"Akan terjadi perpecahan di DPR. Tetapi itu memang persoalan di Golkar, tetapi implikasinya ke DPR nantinya," tandas Taufiqulhadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya