Banjir dan Longsor Landa Banjar, Akses ke Jawa Tengah Terputus

Pemerintah Kota Banjar akan berkoordinasi guna penanganan bencana yang melanda Kota Banjar.

oleh Andrie Harianto diperbarui 10 Okt 2016, 09:55 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 09:55 WIB
Ilustrasi Tanah Longsor
Ilustrasi Tanah Longsor

Liputan6.com, Jakarta - Selain di Pangandaran, bencana alam banjir dan longsor juga melanda Kota Banjar, Jawa Barat. Beberapa desa terendam dan akses menuju Jawa Tengah terputus.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir terjadi pada Minggu 9 Oktober 2016, sekitar pukul 17.00 WIB, dan merendam lima desa di wilayah yang berbatasan dengan Pangandaran.

Lima desa terdampak banjir tersebut adalah Desa Belokang, Desa Jajawar di Kecamatan Banjar, yang mengakibatkan rumah terendam setinggi 20-50 sentimeter.

Di Desa Mulyasari Kecamatan Patarungan ketinggian air mencapaiu 70 sentimeter dan merendam 25 unit rumah. Di Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman 45 unit rumah terendam setinggi 20-50 sentimeter.

Dan di Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja air setinggi 20-50 sentimeter merendam 55 unit rumah.

Sementara itu, di waktu yang bersamaan longsor melanda lima desa di Kecamatan Patarungan, yaitu di Desa Batulawang, Desa Karyamukti, Desa Mulyasari. Desa Pataruman, dan Desa Sukamukti.

"Masyarakat yang terdampak sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman, tetangga dan saudara terdekat," kata Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (10/10/2016).

Longsor juga terjadi di Kampung Warong Batok sekitar pukul 17.30 WIB, dan menimbun jalan nasional yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Saat ini kondisi jalan sudah normal kembali dan dapat dilalui kendaraan," kata Sutopo.

Di Blok Katappang, Purwaharja, sekitar pukul 22.00 WIB, jalan terputus karena amlas. Jalur ini juga merupakan jalan nasional yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jalan amblas sepanjang 15 meter dan lebar 16 meter.

"Akibat hujan deras dan tersumbatnya aliran sungai oleh sampah, sehingga mengikis pondasi jalan," kata Sutopo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya