Liputan6.com, Tangerang - Kota Tangerang luncurkan telepon layanan darurat 112 yang menghubungkan masyarakat dengan nomor-nomor penting di wilayah tersebut. Mulai dari kepolisian, rumah sakit, pemadam kebakaran hingga keluhan yang disampaikan langsung ke Pemda setempat.
"Masyarakat tinggal menghubungi dengan telepon genggamnya ke nomor 112, nanti ada petugas call center yang menerima keluhan masyarakat lalu langsung dihubungkan sesuai dengan apa yang dikeluhkan," tutur Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat ditemui di ruang Tangerang Live Puspemkot, Tangerang, Rabu (1/12/2016).
Keluhan tersebut akan langsung ditelusuri melalui alamat yang dilaporkan masyarakat. Kemudian, terpantau di layar raksasa yang selalu diawasi petugas kepolisian, Dinas Peruhubungan serta petugas IT yang melacak alamat secara real time melalui kamera pemantau atau CCTV.
Advertisement
"Kami pantau langsung secara real time melalui CCTV yang terpasang di sekitar 30 titik ramai atau simpang jalan utama serta fasilitas umum," ujar Arief.
Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, Layanan 112 ini merupakan yang pertama atau menjadi pilot project-nya Indonesia. Menyusul di antara dua kota besar lainnya, Bandung dan Depok.
"Tahun depan kami targetkan aplikasi layanan seperti ini mampu dilaksanakan di sekitar 100 kota dari sekitar 526 kota besar yang harus menggunakannya," kata Rudiantara.
Sebab, lanjut dia, aplikasi layanan masyarakat yang terintegrasi ini wajib dilakukan pemerintah daerah terutama bagi mereka yang mengusung Smart City.
"Jadi jangan sekadar judul mengusung Smart City, tapi penganggaran pada APBD-nya 70 persen untuk belanja rutin. Tidak ada anggaran lebih untuk membangun infrastruktur Smart City," Rudiantara memungkas.