Polisi Buka Posko Pengaduan Tindak Kekerasan Senior di STIP

Polisi masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan soal posko pangaduan penganiayaan di STIP.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 12 Jan 2017, 15:41 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2017, 15:41 WIB
STIP
(stipjakarta.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Jakarta Utara berencana membuka posko pengaduan tindakan penganiayaan yang diduga sering dilakukan senior Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Rencana itu dikemukakan oleh Kapolres Jakarta Utara Kombes Awal Chairudin di kantornya.

Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan soal posko pangaduan penganiayaan di STIP. Menurut dia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga sudah memberi lampu hijau terkait rencana pembukaan posko.

"Kita akan membuka posko pengaduan. Saya juga sudah sampaikan ke Menhub dan bapak menteri menyetujui," kata Kombes Awal di Jakarta Utara, Kamis (12/1/2017).

Ia melanjutkan, tindakan penganiayaan di STIP yang diduga berjalan rutin dan turun-temurun harus segera dihentikan dan ditindak. Dengan adanya posko pengaduan, diharapkan para taruna atau junior yang pernah mengalami tindakan penganiayaan segera mengadu.

"Tindakan kekerasan itu rutin berjalan. Posko ini sangat penting untuk mengklarifikasi apakah ini banyak yang dirugikan dan ini akan menjadi barometer," kata dia.

Awal menegaskan, para korban atau pelapor tidak usah ragu apalagi takut. Sebab, pihaknya dan Kementerian Perhubungan akan menjamin keamanan pelapor. Soal lokasi atau teknis pendirian posko, kata dia, masih dalam proses.

"Pelapor itu kita rahasikan identitasnya. Ya yang paling penting pelapor mengetahui peristiwanya di mana, kapan, siapa saja dan kita sesuaikan dengan fakta," ujar Awal.

Menhub Budi Karya meminta para taruna tingkat 1 atau taruna junior STIP, Jakarta Utara, untuk mengadu bila mengalami tindakan kekerasan. Dia menjamin keamanan mereka akan dilindungi.

"Kita jamin kita lindungi. Jangan takut atau khawatir lagi mengadu jika ada kekerasan. Saya berani bicara ini. Insya Allah kalau kita menerapkan suatu pola yang lebih ketat dan guru-guru lebih intens dan memberikan suatu jaminan. Ya agar tidak ada ekses apa-apa," kata Budi Karya usai melayat di rumah taruna STIP Amirullah Adityas Putra atau Amir pada Rabu malam, 11 Januari 2017.

Budi juga memastikan akan mengambil tindakan tegas kepada kepala dan perangkat sekolah di STIP jika ada yang lalai dalam menjalankan SOP. Dia meminta kepala sekolah tidak ragu mengambil tindakan jika ada senior yang berkelakuan preman.

"Kalau ada kejadian lagi langsung kita pecat seniornya. Kami juga akan tegas kepada guru dan saksama. Jadi itu yang ditingkatkan. Saya sudah minta kepada sekolah menerapkan SOP, dalam mengawasi anak-anak ini. Ada langkah dalam penindakan. Dan membuat SOP cara memberikan hukuman yang melakukan (kekerasan) itu lebih tegas," imbuh Budi.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya