Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD Pasuruan, Jawa Timur, Muhammad Nadir Umar, dijemput Tim Densus 88 Antiteror usai dideportasi dari Turki karena hendak masuk ke Suriah. Santer diberitakan, kader PKS tersebut terhubung dengan jaringan militan ISIS.
Namun hal itu dibantah anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Muhammad Nasir Djamil. "Kita sudah meminta klarifikasi kepada Mabes Porli bahwa informasi kami terima yang bersangkutan tidak ada kaitan dengan kelompok radikal, apalagi ISIS," ujar Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (10/4/2017).
Baca Juga
Nasir kemudian bercerita sosok Nadir Umar adalah seorang yang aktif. Tidak hanya di partai, tapi di lembaga sosial dan biro travel umrah.
Advertisement
"Beliau selain sebagai anggota DPRD, aktif juga untuk membimbing haji dan umrah, kunjungannya ke Suriah dan Turki itu kan dari lembaga sosial," tegas kader PKS ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Nadir Umar dideportasi dari Turki melalui Malaysia bersama anggota LSM Forum Dakwah Nusantara (FDN) Budi Mastur. Mereka dideportasi karena pergi ke Suriah, basis ISIS.
Hasil interogasi, dikatakan Karopenmas Brigjen Pol Rikwanto, motivasi kader PKS dan rekannya ini masuk ke wilayah Suriah adalah misi kemanusiaan. Mereka diketahui merupakan relawan dari Yayasan Qouri Umah.
"Rencana (misi kemanusiaan) ini adalah menyalurkan dana yang disalurkan oleh yayasan sebesar US$ 20.000. Itu akan didonasikan kepada para pengungsi di Turki dan Lebanon," jelas dia.