Komentar Menag soal Pengusiran Djarot Usai Salat Jumat di Tebet

Menag Lukman meminta umat muslim saling menjaga agar tidak terjadi perlakuan seperti yang dialami Djarot Saiful Hidayat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Apr 2017, 14:50 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2017, 14:50 WIB
Menag Resmikan Pemajangan Kiswah dari Raja Salman di Istiqlal
Menag Lukman Hakim Syaifuddin komentari soal insiden pengusiran Djarot Saiful Hidayat usai salat Jumat di Tebet. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil gubernur petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat kembali mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Ia ditolak sejumlah jemaah usai salat Jumat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Terkait hal itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin angkat bicara. Ia kembali mengingatkan agar umat menyadari fungsi tempat ibadah, sehingga sikapnya haruslah damai.

"Oleh karena itu, sekali lagi saya ingin mengajak kita semua, khususnya umat beragama, untuk menjadikan rumah ibadah, apalagi masjid, sebagai tempat kedamaian," ucap dia di Masjid KH Hasyim Asy'ari, Jakarta, Sabtu (15/4/2017).

Karena itu, Menag mengimba sesama umat muslim harus memperlihatkan wajah Islam yang damai. Sesama muslim juga harus saling menjaga agar di masjid tidak terjadi perlakuan seperti yang dialami Djarot Saiful Hidayat.

"Islam itu agama damai. Assalam kan begitu Islam. Jadi mari kita jaga bersama rumah ibadah kita. Khususnya masjid-masjid kita, untuk betul-betul bisa mengayomi kita," pungkas Menteri Lukman.

Sebelumnya, Djarot menyempatkan diri salat Jumat di Masjid Jami' Al 'Atiq yang terletak di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, sebelum menghadiri selawat akbar di GOR Ciracas, Jakarta Timur, yang diadakan pendukungnya.

Namun, sebagian jemaah meneriaki dan menolak kehadiran mantan Wali Kota Blitar tersebut saat hendak keluar masjid usai menunaikan salat Jumat. "Pergi, pergi," kata beberapa jemaah kepada Djarot Saiful Hidayat. Beberapa warga lain memekikkan takbir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya