Secangkir Teh di Beranda Istana Jelang Pilkada DKI Putaran Kedua

Jokowi menegaskan, setiap warga Jakarta dijamin hak konstitusinya dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur pilihan mereka.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Apr 2017, 09:51 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 09:51 WIB
beranda istana
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla didampingi Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan di Beranda Istana Merdeka, Senin (17/4/2017). (Biro Setpers Istana)

Liputan6.com, Jakarta - Senin, 17 April 2017 petang, beranda Istana Merdeka berganti penampilan. Tak ada sofa panjang yang biasa. Sofa diganti dengan enam sofa besar lain yang disusun rapi. Meja kayu panjang yang biasanya menghiasi juga berganti dengan tiga meja rotan bundar tepat di depan sofa besar itu.

Tepat pukul 15.07 WIB, Presiden Joko Widodo berjalan dari dalam Istana Merdeka menuju beranda. Kali ini dia tidak sendiri, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga turut menemani langkah Jokowi.

Di belakangnya, empat jenderal juga keluar dari Istana. Mereka adalah Menko Polhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan.

Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang duduk di kursi tengah sisi kanan. Di sisi kirinya duduk JK yang mengenakan batik lengan panjang hitam.

Wiranto dan Budi Gunawan yang kompak mengenakan kemeja putih duduk di sisi kanan Jokowi. Sedangkan Gatot dan Tito berseragam lengkap di sisi kiri JK.

Mereka tampak asyik berbincang di beranda Istana. Para pegawai Istana terlihat silih berganti meletakkan cangkir kopi di meja bundar itu. Entah apa yang menjadi perbincangan saat itu. Awak media hanya bisa melihat pada jarak 20 meter dari beranda Istana.

Gunakan Hak Pilih

Sampai akhirnya, Jokowi mengizinkan awak media naik ke beranda. Rupanya Jokowi ingin menyampaikan imbauan perihal pelaksanaan Pilkada DKI 2017 putaran kedua.

Jokowi menegaskan, setiap warga Jakarta dijamin hak konstitusinya dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur pilihan mereka. Karena itu, warga tidak perlu ragu datang ke TPS untuk menggunakan hak suaranya.

Selain itu, Pilkada DKI Jakarta harus bebas dari gangguan dan segala bentuk intimidasi, sehingga dapat lahir pemimpin yang betul-betul pilihan rakyat.

"Saya mengajak seluruh warga, semua warga yang mempunyai hak untuk memilih, gunakan hak pilih itu tanpa ragu," kata Jokowi.

Presiden menambahkan, dirinya yakin proses demokrasi yang sedang berlangsung di DKI Ibu Kota akan berjalan lancar, bersih, tertib, dan menghasilkan pemimpin yang betul-betul pilihan rakyat.

"Pilihan warga DKI adalah yang terbaik untuk warga Jakarta," tegas Jokowi.

Beberapa pertanyaan sempat ditujukan kepada Jokowi. Hanya saja, dia meminta agar Wiranto yang menjawab pertanyaan awak media, khususnya yang berhubungan dengan teknis pengamanan Pilkada DKI 2017.

"Setelah ini, nanti Pak Menko, Panglima TNI, Kapolri nanti KaBIN sampaikan," ucap Jokowi.

Jokowi dan JK kemudian bangkit dari kursi dan masuk kembali ke dalam Istana. "Saya mau ngeteh dulu," kata Jokowi meninggalkan empat jenderal dan awak media.

 

*Ikuti Quick Count Pilkada DKI Jakarta dari 3 lembaga survei di Liputan6.com pada Rabu 19 April 2017

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya