Liputan6.com, Bogor - Kecelakaan maut yang melibatkan 12 kendaraan roda empat dan roda dua di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Bogor, pada Sabtu sore kemarin diduga akibat rem bus blong.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasbi Ristama mengatakan, hasil pemeriksaan sopir bus pariwisata Po HS Transport, kecelakaan diduga akibat rem blong.
Baca Juga
"Dugaan sementara rem blong," kata Hasbi di Pos Gadog, Bogor, Sabtu 22 April 2017.
Advertisement
Hasbi juga sebelumnya menyebutkan sopir bus berwarna oranye itu telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kecelakaan maut ini.
Akibat kecelakaan maut di Puncak Bogor ini tiga orang meninggal dan belasan lainnya terluka. Peristiwa ini terjadi di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 22 April kemarin sekitar pukul 17.30 WIB.
Ketiga korban meninggal yakni Okta Riyansyah Purnama Putra warga Palembang, Jainudin warga Bogor, dan Dadang seorang Kepala Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Bogor.
Korban luka berat yakni Aris Ris Beni warga Tangerang, Saiful Bahri warga Jakarta Selatan. Sedangkan korban luka ringan yakni Hasanudin warga Tangerang, Tommy Gunawan warga Kota Bogor, dan Darus Zaelani warga Palembang.
Tabrakan beruntun bermula ketika bus pariwisata HS Transprots meluncur tidak terkendali dari arah Puncak, menuju Jakarta. Tiba di lokasi kejadian, bus hilang kendali lalu bergerak ke kanan dan kiri jalan hingga menabrak belasan kendaraan satu per satu.
Kecelakaan maut di Puncak Bogor ini melibatkan 12 kendaraan, yakni tujuh kendaraan roda empat dan lima sepeda motor. Kendaraan roda empat antara lain bus pariwisata, mobil pribadi, dan angkot.
Â