Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan berperan serta menciptakan atau meningkatkan kesejahteraan dan keadilan. Salah satunya, melalui jalur politik. Bahkan MUI mewacanakan pembentukan Fraksi MUI di DPR RI.
Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong menilai apa yang diinginkan MUI tersebut bentuk kegelisahan umat terhadap negara akhir-akhir ini.
Baca Juga
"Saya sudah telepon Sekjen MUI, sebenarnya ini kan kegelishan-kegelisahan umat yang melihat penegakan hukum di tanah air tidak memberikan rasa nyaman, tidak memiliki skema skema hukum yang baik. UUD yang lama menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum, berarti ada supremasi hukum dalam pemgertian setiap orang sama di mata hukum," kata Ali di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Advertisement
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini berujar, keinginan MUI tersebut bukanlah dalam bentuk substansi namun hanya simbolik saja. Sebab, kata dia, MUI adalah lembaga yang mengurus umat bukan politik.
"Menurut saya Fraksi MUI itu wacana simbolik saja, bukan substansi. Biarlah MUI mengurus umat, biarlah politik ada (lembaga sendiri) yang mengurus," ujar dia.
Namun demikian, ia menambahkan, apa yang disampaikan MUI tersebut harus direspons positif khususnya para elite. Sebab, ia kembali mengingatkan, keinginan MUI tersebut akibat dari ketidakpercayaan kepada pemerintah khsususnya kepada lembaga penegak hukum.
"Iya karena adanya bentuk ketidakpercayaan dan kegelisahan itu. Kalau tidak ditangani jangka pendek bisa mengakibatkan polarisasi yang akan mengganggu elektabilitas," ucap Ali Taher.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan, demi menciptakan arus baru, pihaknya merencanakan akan membuat fraksi di DPR.
"MUI ingin berkomunikasi dengan politik dan di Senayan sana. Jadi ada Fraksi MUI di DPR, yang akan berjuang untuk umat dan bangsa. Serta menciptakan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, Islam yang bernusantara," kata Anwar dalam rapat pleno Dewan Kehormatan MUI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 26 April 2017.
Fraksi MUI di DPR, ia mengungkapkan, nanti bukan meminta kursi. Tetapi menunjuk para anggota sebagai perwakilannya.
"Enggak ada kursi. Jadi dari masing-masing partai akan kita undang mereka. Jadi, itu sebuah fraksi dari anggota DPR dari berbagai partai kita ajak memperjuangkan cita-cita dan keinginan MUI, untuk menjadikan Islam menjadi Rahmatan lil Alamin," ungkap Anwar.