Ketua MPR: Atasi Perbedaan Dengan Musyawarah Bukan Amarah

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi komitmen dan deklarasi Aliansi Pesantren se-Jawa yang dipimpin Irfan Abubakar.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 09 Jun 2017, 18:07 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 18:07 WIB
Ketua MPR: Atasi Perbedaan Dengan Musyawarah Bukan Amarah
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi komitmen dan deklarasi Aliansi Pesantren se-Jawa yang dipimpin Irfan Abubakar.

 

Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi komitmen dan deklarasi Aliansi Pesantren se-Jawa yang dipimpin Irfan Abubakar Direktur Centre for The Study Religion of Culture (CSRC), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Deklarasi yang dibaca antara lain, setia pada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Komitmen itu penting, tapi lebih penting mari terapkan empat pilar itu dalam kehidupan kita sehari hari," ujar Zulkifli saat audiensi 35 orang perwakilan pondok pesantren yang tergabung dalam Aliansi Pesantren Se Jawa di ruang kerja Ketua MPR, Kamis (8/6).

Untuk itu Zulkifli Hasan mengajak membudayakan dialog, silaturrahmi dan bertemu duduk bersama sebagai cara mempertemukan perbedaan.

"Ketemu dan dialog itu impelemntasi sila ke empat Pancasila. Kalau ada perbedaan ya Dialog, musyawarah dan bertemu silaturrahmi sesama saudara sebangsa. Bukan menang menangani," kata Zulkifli. 

Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Pancasila bermakna cinta kasih dan kasih sayang. Sayangnya yang terjadi malah sebaliknya, saling menyakiti, mengejek dan memojokkan.

"Semua agama mengajarkan saling sayang dan menghormati, bukan saling menyakiti dan membeda bedakan kelompok kita atau mereka," kata Zulkifli lagi.

Karena itu Ketua MPR berharap kepada para tamunya agar turut membantu meluruskan nilai-nilai Pancasila yang sempat terbengkok oleh kepentingan dan pemikiran kelompok-kelompok tertentu.

'Bersama kita jaga Pancasila.. Jangan sampai Pancasila dimaknai dan diartikan sesuai kepentingan pribadi dan golongannya sendiri saja," tutupnya.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya