Kapolda: Penyerang Novel Baswedan Mungkin Lebih dari 2 Orang

Dugaan itu muncul lantaran Novel diserang saat dia tidak mendapatkan pengamanan melekat dari kepolisian.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 01 Jul 2017, 06:08 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 06:08 WIB
Irjen. Pol. Drs. Mochamad Iriawan
Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol. Drs. Mochamad Iriawan saat berkunjung ke SCTV Tower, Jakarta, Senin (20/2). (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menduga jumlah penyerang penyidik KPK Novel Baswedan lebih dari dua orang. Hal itu terlihat dari kemungkinan penyerangan yang dilakukan secara matang.

"Mungkin ya. Kemungkinan ya (lebih dari dua orang)," ujar Iriawan saat ditemui di sela kegiatan meninjau arus balik di kawasan Kabupaten Bekasi, Jumat, 30 Juni 2017.

Dugaan itu muncul lantaran Novel Baswedan diserang di saat dia tidak mendapatkan pengamanan melekat dari kepolisian. Pelaku diduga cukup ahli membuat perencanaan penyerangan terhadap penyidik senior KPK itu.

"Kan, dia bisa menggambar lama dengan telaten kapan korban sedang sendiri, kapan sedang ada pengawalan, atau sedang ada teman. Kok pas sekali, tidak ada yang ngawal atau mendampingi korban waktu salat," kata Iriawan.

Jika pelaku diduga lebih dari dua orang, lantas apakah ada aktor intelektual di balik insiden itu?

Novel sempat mencurigai adanya keterlibatan jenderal Polri dalam penyerangan itu. Kecurigaan tersebut sempat disampaikan kepada media asing. Novel juga mengklaim telah menyampaikan informasi itu ke penyidik Polda Metro Jaya.

Namun Kapolda Metro mengaku belum mendapat informasi soal keterlibatan jenderal Polri. Ia menegaskan, akan menindaklanjuti segala informasi untuk membuat terang kasus penyerangan Novel.

"Enggak ada. Belum pernah disampaikan. Nanti akan dituangkan dalam verbal. Jadi jenderal siapa, buktinya apa, dan lain sebagainya. Tim akan memeriksa ke sana," ucap Iriawan.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang orang tak dikenal menggunakan air keras, Selasa, 11 April 2017. Penyerangan terjadi saat Novel baru saja keluar dari masjid di kompleks perumahannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai melaksanakan salat Subuh berjemaah.

Hingga saat ini, Novel masih menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura akibat luka parah di bagian wajah dan matanya. Sementara polisi belum juga mengungkap siapa pelakunya.


Saksikan video di bawah ini:



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya