Jadi Incaran Teroris, Anggota Polri Dibekali Senjata Tambahan?

Polri akan melakukan evaluasi terkait dengan aksi teror yang mengancam anggotanya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Jul 2017, 13:11 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2017, 13:11 WIB
Teror Mabes Polri
Polisi periksa rekaman CCTV sekitar lokasi penyerangan 2 Brimob, Sabtu (1/7/2017). (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota polisi dalam beberapa pekan tengah menjadi incaran kelompok tertentu. Yang terbaru dua anggota Brimob ditusuk di Perum Peruri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, atau persis di seberang Lapangan Bhayangkara Mabes Polri.

Atas kejadian itu, Polri akan melakukan evaluasi. Agenda itu akan dilakukan usai berakhirnya Operasi Ramadniya pada 4 Juli mendatang.

"Iya nanti kita evaluasi. Kan besok baru selesai operasi Ramadniya," ucap Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto kepada Liputan6.com, Minggu (2/7/2017).

Saat ditanya terkait adanya peningkatan kemampuan bela diri anggota kepolisian untuk menghadapi serangan kelompok tertentu, Setya belum dapat mengungkapkannya. Dia menilai hal tersebut bisa saja muncul dalam usulan dan masukan sejumlah pihak.

"Lihat besok, mungkin baru ada masukan-masukan lain," jelas Setyo.

Pun dengan adanya rencana Mabes Polri untuk membekali senjata tambahan berupa pisau belati kepada anggotanya. Setya menegaskan hal tersebut tidak benar.

"Enggak ada. Enggak ada. Kalau ada tambah pisau atau belati," tandas Setyo.

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya