Djarot: Tidak Salah Ahok Marah-Marah Penyalahgunaan KJP

Djarot mengatakan, dengan sistem nontunai dapat memonitor kecurangan orangtua dari anak yang menerima KJP.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 26 Jul 2017, 16:14 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2017, 16:14 WIB
DPRD DKI Usulkan Djarot Diangkat jadi Gubernur DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku geram dengan masih ditemukannya kasus penyalahgunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Ibu Kota. Dia mencontohkan, masih ada penerima KJP dari kalangan mampu.

"Saya gemas banget, (penerima) KJP itu mereka mampu. Masak punya sepeda motor, rumah, punya mobil, begitu gratisan begini," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Dia menyatakan, pihaknya akan mencabut KJP bila benar dimiliki warga mampu. "Kalau seperti itu langsung kita cabut. Ini bukan kemauan anaknya, karena emak bapaknya yang enggak benar mendidik, makanya kami bisa kontrol karena sistemnya cashless," tegas dia.

Mantan Wali Kota Blitar itu mengaku tak heran bila Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dahulu sering marah bila menemukan penyalahgunaan KJP.

"Saya gemas. Saya pikir enggak salah juga Pak Ahok marah-marah, saya juga marah-marah," ucap dia.

Djarot mengatakan, dengan sistem nontunai, dapat memonitor kecurangan orangtua dari anak yang menerima KJP. Salah satu modusnya adalah dengan menarik tunai KJP.

"Dengan sistem cashless kelihatan. Ini naik tunai. Kalau sudah seperti ini lacak siapa dia. Kelihatan banget kok, dari tariknya itu 4 kali per Rp 100.000, mana ada beli sesuatu itu harganya pas (bulat)," Djarot menandaskan.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya