Gus Sholah: Khofifah Maju Pilkada Jatim Tergantung Izin Jokowi

Menurut Gus Sholah, jika memang Khofifah maju Pilkada Jatim 2018, yang menjadi ketua tim tentunya anak muda.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2017, 08:18 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2017, 08:18 WIB
Khofifah Indar Parawansa - Pilkada Jatim 2018
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (Liputan6.com/Johan Fatzy)

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Sholahudin Wahid, memprediksi, Khofifah Indar Parawansa kemungkinan akan dipasangkan dengan kader di luar Nahdlatul Ulama (NU), jika ia memastikan diri ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2018.

"Nanti harus mengacu pada survei. Jika tidak keliru, Januari 2018 (jadwal penetapan pasangan calon), jadi penentuan pasti mendekati itu. Tidak mungkin sekarang, dan saya pikir di luar kader NU," kata dia, Senin (14/8/2017).

Pria yang akrab disapa Gus Sholah itu mengatakan, dukungan pada Khofifah untuk kembali berlaga pada Pilkada Jatim 2018 memang cukup besar. Dukungan tersebut juga tidak bisa diabaikan.

Namun, Gus Sholah tidak bisa berbuat banyak, sebab Khofifah adalah seorang menteri. Jika ingin maju pilkada, ia harus mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ini menampung dari bawah dan permintaan kuat tidak bisa diabaikan. Tinggal sekarang apakah Presiden mengizinkan atau tidak. Tidak mungkin (Khofifah) maju jika tidak dapat izin dari Presiden," kata dia.

Gus Sholah juga membantah ia disebut sebagai ketua tim. Menurut dia, jika memang Khofifah maju Pilkada, yang menjadi ketua tim tentunya anak muda. Begitu juga terkait pasangan yang akan digandeng pada Pilkada Jatim 2018.

Hasil survei saat ini, kata Gus Sholah, belum tentu menjadi penentu pemenang Pilkada Jatim 2018. Hasil survei di beberapa daerah ternyata calon belum tentu menang, seperti pada Pilkada DKI, yang ternyata tidak sesuai hasil survei awal.

Sementara, Khofifah Indar Parawansa tidak menjawab dengan tegas dirinya ikut berlaga dalam Pilkada Jatim 2018.

"Jadi saya sedang menyamakan frekuensi, ada FM, AM. Jika sudah sama, sudah kondusif, baru saya melapor (izin ke Presiden)," kata dia, seperti dilansir Antara.

Khofifah mengatakan, saat ini ia fokus memaksimalkan tugasnya sebagai Menteri Sosial. Salah satunya, Kemensos mengadakan pertemuan yang mengundang para putra dan putri tokoh pendiri bangsa.

"Saya tetap maksimalkan mandat sebagai Mensos. Di Kemensos ada Direktur Kepahlawanan dan Keperintisan. Jadi kunjungan saya kaitannya maksimalkan kinerja Kemensos," kata dia.

Pilkada Jatim akan digelar pada 2018. Sejumlah calon bersiap dalam ajang pesta demokrasi ini, di antaranya Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Sejumlah partai juga sudah membuka pendaftaran, seperti DPD Partai Golkar Jawa Timur yang mulai membuka pendaftaran bakal calon gubernur pada Senin, 7 Agustus lalu.

Di Partai Golkar, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul juga yang pertama mengambil formulir pendaftaran calon gubernur untuk Pilkada Jatim 2018, tapi hingga kini belum dikembalikan.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya