Ketua Sindikat Saracen Jasriadi Dikenal Jadi Penyalur Guru Privat

Selama bertetanggaan, perempuan berusia 22 tahun ini ‎menyebut Jasriadi sebagai pribadi ramah. Dia selalu menyapa warga ketika masuk rumah.

oleh M Syukur diperbarui 24 Agu 2017, 17:53 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 17:53 WIB
Saracen
Tiga tersangka kasus penyebaran ujaran bernada kebencian lewat internet digiring polisi saat rilis di Jakarta, Rabu (23/8). Tiga tersangka masuk dalam satu kelompok. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Pekanbaru - Ketua sindikat penyebar ujaran kebencian Saracen Jasriadi dikenal tetangganya sebagai penyalur guru privat di berbagai wilayah Pekanbaru, Riau.

Jasriadi tinggal bersama dua adik perempuannya di Jalan Kasah, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru. Kedua adiknya masih kuliah di Riau.

Pada awal-awal tinggal di kontrakannya di Gang Salempayo, rumah berwarna putih itu memang sering ramai dikunjungi anak-anak untuk belajar. Tempat itu kini diduga sebagai kantor Saracen.

"Dulu sering ramai, kan dikenal juga sebagai guru privat dan penyalur juga," kata Else Giofani, tetangga yang bersebelahan rumah dengan Jasriadi, di Pekanbaru, Riau, Kamis (25/8/2017).

Selama bertetangga, perempuan berusia 22 tahun ini ‎menyebut Jasriadi sebagai pribadi ramah. Dia selalu menyapa warga ketika masuk rumah yang sudah ditempatinya selama dua tahun itu.

"Baik kok orangnya, ramah dan menyapa kami kalau dia datang," kata Else.

Hanya saja sebagai tetangga, Else tidak pernah masuk ke rumah dan juga tidak mengetahui, apakah Jasriadi punya bisnis jasa pembuatan atau pemilik media online.

"Setahu saya sebagai guru privat saja," ucap dia.

Tak hanya baik pada anak-anak di sekitar rumahnya, Else juga menyebut, pentolan sindikat Saracen itu juga sering membelikan rokok pada pemuda ataupun jajan pada anak-anak yang datang ke rumahnya.

"Nanti kalau ada pemuda di sini, dibelikannya rokok. Disuruhnya ngambil ke warung, dia yang bayar," kata Else.

Tidak Layak Kantor

Sementara, Ketua RT setempat, Syafri, mengatakan, rumah Jasriadi tak layak disebut sebagai kantor media online. Di sana hanya ada beberapa meja dan kursi, serta peralatan dapur seadanya.

"Cuma ada spanduk, isinya tentang media-media siber itu. Enggak seperti kantorlah, lantainya saja tidak ada di alas dengan permadani," kata Syafri.

Jasriadi ditangkap Bareskrim Polri karena website yang dimilikinya www.saracennews.com diduga sering mengunggah ujaran kebencian dan berita hoax bermuatan SARA.

Penangkapan pentolan sindikat Saracen ini merupakan pengembangan dari tertangkapnya MFT pada 21 Juli 2017 di Koja, Jakarta Utara, dan SRN pada 5 Agustus 2017 di Cianjur, Jawa Barat.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya