Mendagri: 3 Tahun Ini Banyak Praja IPDN yang Dipecat

Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan IPDN sebagai kampus revolusi mental.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 02 Sep 2017, 12:52 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2017, 12:52 WIB
Mendagri Tjahjo Kumolo
Mendagri Tjahjo Kumolo (Liputan6.com/Delvira Chairani Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, sudah memberikan disiplin keras terhadap Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Sebab, di kampus itu kerap terjadi banyak kasus, mulai dari narkoba hingga kekerasan.

"Mulai 3 tahun ini banyak yang dipecat. Banyak yang turun pangkat, banyak yang diberhentikan tidak hormat," ujar Tjahjo di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9/2017).

Sebab, kata dia, Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan IPDN sebagai kampus revolusi mental.

"Harus semua dicek jadi tidak ada hal yang diutamakan. Kemudian narkoba langsung diberhentikan," ujar Tjahjo.

Kemudian, jika kasus pemukulan atau perkelahian, kata Tjahjo, maka akan melewati mekanisme tersendiri.

"Tim yang memutuskan," tandas Tjahjo.

Baru-baru ini, telah terjadi aksi kekerasan di kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat. Disebutkan, 10 praja memukul seorang rekannya satu angkatan.

 

Saksikan video di bawah ini:

10 Praja IPDN Dapat Sanksi

Rektor IPDN Ermaya membenarkan informasi pemukulan tersebut. Meski tak menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi, dia menuturkan, korban mengalami luka ringan.

"Pemukulan ringan karena pacaran, yang dipukul memar bibir dan sudah aktif kuliah," ucap Ermaya ketika dikonfirmasi, Senin 28 Agustus 2017.

Dia menuturkan, telah memberikan sanksi kepada 10 praja IPDN itu. Begitu juga pendamping mereka.

"Pemukul lima orang diturunkan pangkat dan tingkat, lima orang diskorsing enam bulan, dan satu pengasuh diberhentikan," jelas Ermaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya