Liputan6.com, Surabaya - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri safari politik ke rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin kemarin.
Dalam pertemuan tertutup sekaligus makan siang, putri Presiden Pertama RI ini masih enggan menyampaikan siapa calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Timur.
Baca Juga
Sejumlah tokoh populer di Jatim sudah mendaftarkan diri ke PDIP, di antaranya Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang mencalonkan sebagai cagub dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang mencalonkan sebagai cawagub.
Advertisement
Sedangkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mendaftarkan ke PDIP. Dia enggan bertarung di pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Namun, hal itu bukan berarti nama Risma dicoret dalam daftar cagub yang akan diusung PDIP.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, Wali kota Surabaya Tri Rismaharini sangat berpeluang dicalonkan sebagai cagub Jatim 2018 meskipun tanpa melalui proses pendaftaran pencalonan.
"Bu Risma sangat berpeluang dicalonkan, namun sampai sekarang beliau masih menolak dan seringkali itu disampaikan," tutur Hasto di Surabaya, Senin 11 September 2017.
Hasto menegaskan, penunjukkan cagub Jatim asal PDIP ini memang menunggu keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kalau kader sudah ditunjuk oleh partai maka tidak bisa menolak, termasuk Bu Risma. Jadi tunggu tanggal mainnya," ujar Hasto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gali Masukan dari Kiai
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu telah memerintahkan Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah untuk mengumpulkan masukan dari para kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) terkait figur yang akan diusung dalam Pilgub Jawa Timur 2018.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, setelah disampaikan kepada Ketua Umum, diharapkan pada rapat DPP sudah ada kejelasan siapa yang akan dicalonkan.
"Kami targetkan September ini, setelah 21 September akan diadakan rapat DPP," kata dia.
Hasto juga menyampaikan, kerja sama dengan partai politik lain tetap dibangun, seperti dialog dengan PKB dan Hanura.
"Kami hati-hati, mencermati dengan seksama dan nanti kami mengambil keputusan dengan mempertimbangkan yang bening untuk kepentingan masyarakat Jawa Timur," ujar Hasto.
Advertisement