Maruarar: Pemuda Buat Sejarah Positif Untuk Indonesia

Acara kirab digelar untuk memicu kreativitas di kalangan anak-anak muda dan juga untuk memperkenalkan budaya bangsa kepada anak bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2017, 07:09 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 07:09 WIB
Doa Bersama Taruna Merah Putih Untuk Pilkada Damai
Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait saat memberikan sambutan dan pembekalan kepada pengurus dan anggota di markas Taruna Merah Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/04). (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Taruna Marah Putih (TMP) Maruarar Sirait meminta seluruh elemen bangsa khususnya kaum muda untuk dapat membuat sejarah yang positif bagi bangsa Indonesia.

"Penting menghormati sejarah tetapi lebih penting membuat sejarah bagi diri Anda semua, buat lah sejarah positif buat dirimu dan bagi keluarga dan bangsamu," kata Maruarar saat kirab kebangsaan di GOR Padjajaran Bogor, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2017.

Maruarar mengatakan, acara kirab tersebut sekaligus untuk memicu kreativitas di kalangan anak-anak muda dan juga untuk memperkenalkan budaya bangsa kepada anak-anak muda.

Menurut dia, sangat penting menyelenggarakan kegiatan yang mampu menumbuhkan semangat nasionalisme dan pemahaman Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan nasiolisme dan pemahaman Pancasila sebagai ideologi NKRI. Kita ingin semua menjaga pluralisme dan kebhinekaan agar bangsa tetap utuh," ujar Maruarar seperti dilansir dari Antara. 

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu juga memaparkan empat program yang telah dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi untuk pemerataan, pertama, Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah 19 juta orang yang terakses.

Kedua menurut dia, Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang kini sudah dinikmati sekitar 90 juta orang lebih, ketiga, sertifikat tanah yang dibagikan oleh Presiden Jokowi, dan keempat adalah anggaran desa.

"Ada puluhan ribu desa, dan tidak ada satu pemerintahan selama ini yang mengalokasikan dana hingga 60 triliun untuk membangun desa. Betul ada kesenjangan tetapi Jokowi melakukan kebijakan yang memihak kepada rakyat desa," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya