Anies: 10 Proyek Infrastruktur Jakarta Tak Punya Amdal Lalin

Jakarta dikepung 10 proyek infrastruktur. Anies mengungkapkan alasan kemacetan tidak bisa diantisipasi.

oleh Ika Defianti diperbarui 01 Nov 2017, 12:33 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 12:33 WIB
Anies-Sandi Tinjau Proyek MRT
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan saat meninjau proyek MRT di Jakarta, Jumat (20/10). Pembangunan MRT fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) per September 2017 telah mencapai 80,5 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan temuan mengejutkan. Dia mengatakan 10 proyek infrastuktur di DKI tidak memiliki analisis mengenai dampak lalu lintas (Amdal Lalin).

Masalah itu terkuak dalam pertemuan Anies dengan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya.

"Dampak lalin (proyek-proyek) tidak pernah diantisipasi sebelumnya. Ini menimbulkan kerepotan yang sekarang sudah kita alami," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2017).

Mantan Mendikbud ini akan mengambil langkah. Ia meminta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah memanggil semua penyelenggara proyek. Mereka akan diminta menyelesailan Amdal Lalin.

"Sehingga jalan-jalan yang terkena proyek bisa dicarikan jalan-jalan alternatif. Sehingga tidak menimbulkan korban masalah," kata dia.

Anies berkomitmen, ke depan setiap proyek infrastruktur harus mengurus Amdal Lalin sebelum pekerjaan dimulai.

"Menurut aturan, Amdal Lalin dulu baru izin mendirikan bangunan (IMB) dan berjalan," jelas Anies.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Rekayasa Rute

Kemacetan Jakarta makin menjadi. Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginstruksikan kepada Direktur Utama (Dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk menciptakan inovasi terbaru.

Ia meminta Transjakarta dapat mencari rute untuk rekayasa lalu lintas saat terjadi kemacetan panjang, dampak dari pembangunan infrastruktur di Ibu Kota.

Hal itu, kata dia, untuk mempermudah para pengguna Transjakarta saat menghadapi kemacetan di beberapa titik itu.

Sehingga dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat dalam jangka pendek ataupun menengah untuk menggunakan kendaraan umum di Jakarta.

"Cari rekayasanya, sementara kasih kemudahan kepada warga. Sehingga tidak terlalu beda jauh dengan menggunakan kendaraan pribadi dan jauh lebih terjangkau harganya," papar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis 19 Oktober 2017.

Sehari berselang, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Budi Kaliwono langsung menyatakan akan memberlakukan rekayasa rute pada jalur yang mengalami kemacetan akibat pembangunan enam proyek besar underpass. Realisasi rencana itu akan dimulai Senin 23 Oktober 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya