Golkar: Evaluasi Dukungan Tak Hanya di Jabar, tapi Seluruhnya

Nurdin menjelaskan, itu dilakukan seiring makin dekatnya waktu pendaftaran, yakni mulai 8-10 Januari 2018.

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroIka Defianti diperbarui 21 Des 2017, 19:23 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 19:23 WIB
Rapat Pleno Partai Golkar
Ketua Harian Golkar, Nurdin Halid dan jajaran petinggi partai menggelar rapat pleno di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (21/11). Rapat digelar sebagai sikap atas penahanan Setya Novanto, yang menjadi tersangka kasus e-KTP. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan, partainya telah melakukan evaluasi penetapan dukungan dalam Pilkada serentak 2018.

Nurdin menyebut, evaluasi itu tidak hanya untuk pilkada di Pulau Jawa, seperti halnya Jawa Barat. Menurut dia, evaluasi juga dilakukan kepada dirinya sebagai bakal calon gubernur di Sulawesi Selatan.

"Semua, seluruh Indonesia, termasuk saya di Sulsel," kata Nurdin di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (21/12/2017).

Dia menjelaskan, itu dilakukan seiring makin dekatnya waktu pendaftaran, yakni mulai 8-10 Januari 2018. Evaluasi itu yang dijadikan acuan sebagai dasar gagalnya dukungan.

Nurdin menjelaskan, seperti halnya pencabutan dukungan kepada Bupati Mimika, Eltinus Omeleng, yang terjerat kasus pemalsuan ijazah. Mahkamah Agung (MA) telah memakzulkan Eltinus berdasarkan putusan MA Nomor 01 P/KHS/2017.

"Itu daerah Mimika sudah ditetapkan incumbent, lalu ada keputusan MA tentang putusan hukum yang inkrah. Ini tidak dapat dipertahankan, dinamika di daerah uang mesti kita tinjau," ujar dia.

Nurdin menambahkan, evaluasi itu juga berlaku kepada para bakal calon Golkar yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Seperti sosok bakal calon yang sakit permanen hingga tidak mendapatkan cukup partai untuk berkoalisi.

"Ada juga wakilnya meninggal, misalnya seperti itu. Ada juga tidak mendapatkan cukup partai, di Biak, Papua misalnya," jelas Nurdin.

 

Jabar Dibicarakan Pekan Depan

Paripurna Munaslub Golkar
Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartanto (kedua kanan) dan Ketua penyelenggara Rapimnas dan Munaslub Golkar, Nurdin Halid (kanan) saat memimpin sidang paripurna munaslub Partai Golkar di Senayan, Jakarta ,Selasa (19/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pembicaraan terkait calon gubernur Jawa Barat dilangsungkan pekan depan. 

"Mungkin minggu depan sudah kita membicarakan. Tapi yang akan kita lakukan bukan hanya pembahasan internal, tetapi juga pembahasan eksternal," kata Dedi di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12/2017).

Menurut Dedi, arah pembahasan partai berlambang beringin ini lebih kepada koalisi. Baru setelahnya, menentukan sosok yang cocok untuk diusung.

"Kita mencari mitra koalisi untuk membangun persepsi yang sama, serta merumuskan orang yang paling tepat," jelas Dedi.

Bebas dan Terbuka

Paripurna Munaslub Golkar
Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartanto (kedua kanan) dan Ketua penyelenggara Rapimnas dan Munaslub Golkar, Nurdin Halid (kanan) saat memimpin sidang paripurna munaslub Partai Golkar di Senayan, Jakarta ,Selasa (19/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Terkait dengan partai-partai yang dikabarkan mendekat, Dedi berujar, Golkar sebagai partai terbuka dan bebas berbicara dengan partai mana pun.

"Ya kita kan Pilgub Jabar ini semangatnya terbuka untuk berbicara dengan PDIP dengan PKB, PPP, Demokrat, dengan siapa pun ya," kata Dedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya