Liputan6.com, Jakarta - Sebuah hiasan Burung Garuda Pancasila tampak mencolok di salah satu sudut halaman depan Gereja Katedral, Jakarta. Humas Gereja Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta, Susyana Suwadie, mengungkapkan makna hiasan tersebut.
Ia menyebut Burung Garuda itu sebagai simbol umat Katolik untuk mengamalkan Pancasila.
Baca Juga
"Sesuai dengan semangat arah dasar Keuskupan Agung Jakarta yang mengajak umat Katolik se-Keuskupan Agung Jakarta untuk mengamalkan Pancasila," ucap Susyana di Jakarta, Minggu (24/12/2017).
Advertisement
Hari ini, Katedral akan menggelar Misa Natal. Tema yang diusung adalah Damai Kristus dalam Nuansa Nusantara.
Susyana menuturkan, semangat menguatkan Pancasila ini sudah dilakukan sejak tahun 2016. Tahun lalu, temanya berpusat pada sila pertama Pancasila.
Â
Tema Tahun ini
Tahun ini, lanjut dia, tema tema Misa Katedral menekankan sila kedua.
"Tema arah dasar Keuskupan Agung Jakarta adalah makin adil, makin beradab. Yaitu menekankan sila kedua. Dari arah dasar inilah, ide dibuatnya plaza dengan lambang Garuda Pancasila yang besar," jelas Susyana.
Dia pun mengungkapkan, Keuskupan berharap keberadaan hiasan Garud bisa mengingatkan umat untuk hidup berbangsa. Ia mengakui hiasan Garuda punya daya tarik bagi jemaat yang hadir.
"Dan ini sangat menarik perhatian umat dan tamu yang datang untuk berfoto. Dan meningatkan untuk mengamalkan Pancasila, dimana tahun ini di Keuskupan Agung Jakarta (memaknai) sebagai Tahun Kebhinekaan," tandas Susyana.
Â
Advertisement
Natal Tahun Lalu
Pada Natal tahun lalu, Gereja Katedral Jakarta meminta umat Kristiani untuk mengamalkan Pancasila dalam 5 tahun ke depan.
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengatakan, akhir-akhir ini banyak pihak yang ingin mengguncang persaudaraan di Indonesia. Hal ini tentu sangat membahayakan.
"Sehingga tema Natal nasional yang akan dihadiri oleh Presiden judulnya Bersatu sebagai Bangsa," kata Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu 25 Desember 2016.
Menurutnya dalam berbangsa, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mutlak harus diamalkan dalam berbangsa dan bernegara. Dia pun mencoba menawarkan beberapa konsep penerapan Pancasila yang ideal.
"Gereja Katolik misalnya ingin mewartakan sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa dibungkus kerahiman yang memerdekaan," jelas dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini