5 Korban Balkon BEI Ambruk Dioperasi di RS Mintohardjo

5 korban yang tertimpa ambrukan balkon lantai 1 di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) menjalani operasi di RS Mintohardjo.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Jan 2018, 14:54 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2018, 14:54 WIB
Balkon BEI Ambruk, Petugas Medis Evakuasi Para Korban
Petugas medis dibantu warga mengevakuasi korban ambruknya balkon BEI di Jakarta, Senin (15/1). Puluhan korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Siloam dan RS Mintoharjo. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Lima korban yang tertimpa ambrukan balkon lantai 1 di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) menjalani operasi di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta. Mayoritas mereka yang akan menjalani operasi mengalami patah tulang.

"Sementara 5 yang dioperasi patah tulang, rata-rata patah tulang," ujar Kepala RS AL Mintohardjo, dr Wiweka, MARS, di Jakarta, Senin (15/1/2018).

Menurut dia, ada 17 korban balkon BEI ambruk yang dirawat di rumah sakit tersebut. Korban ada mengalami luka ringan hingga berat.

Sementara itu, soal biaya, dia belum memikirkannya. RSAL, lanjut dia, mengutamakan dulu penanganan korban. "Konsep kita itu menangani korban dulu, berikan yang terbaik. Urusan biaya nanti terakhir. Yang penting korban tertangani dulu. Sudah merupakan kewajiban kita untuk menangani korban," kata Wiweka.

Dia mengatakan, seluruh korban yang dirawat di RS Mintohardjo berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Namun, dia tidak mengetahui profesi korban.

"Semua berasal dari Palembang daftar nama dan alamat sudah kita letakkan di luar," kata dia. "Belum tahu mahasiswa bukan. Tapi memang tadi ada informasi ada kunjungan dari Bina Dharma (ke BEI)."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya